Ilustrasi Badak Sumatra. Foto: AFP/Getty/Andreas Putranto
Ilustrasi Badak Sumatra. Foto: AFP/Getty/Andreas Putranto

Seekor Badak Sumatra Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Atalya Puspa • 30 September 2023 11:35
Jakarta: Kabar gembira datang dari dunia konservasi Indonesia. Seekor anak badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina kembali lahir dari induk bernama Ratu di Suaka Rhino Sumatra Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), pukul 01.44 WIB, pada Sabtu, 30 September 2023.
 
“Kabar ini tentu menjadi berita bahagia, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi dunia. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kelahiran badak sumatera ini. Harapannya, kita dapat terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran badak sumatera dan satwa dilindungi lainnya di masa depan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam keterangan resmi, Sabtu, 30 September 2023.
 
Ratu merupakan badak Sumatra betina berumur 23 tahun. Selama menjadi penghuni SRS TNWK, Ratu sudah tiga kali melahirkan. Setelah sebelumnya melahirkan Andatu pada 2012 dan Delilah pada 2016. Ketiga individu badak yang dilahirkan Ratu merupakan hasil perkawinannya dengan badak jantan bernama Andalas yang berusia 22 tahun.

Kelahiran anak badak ini merupakan yang keempat di SRS TNWK. Siti menegaskan hal ini membuktikan komitmen pemerintah dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak Sumatra.
 
Kelahiran anak badak Ratu menambah jumlah badak yang ada di SRS TNWK menjadi sembilan ekor. Selain badak Ratu, badak betina lain yang menempati SRS TNWK adalah Bina, Rosa, Delilah, dan Sedah Mirah. Sementara itu, terdapat tiga badak jantan, yaitu Andalas, Harapan, dan Andatu.
 
“Dari upaya pengembangbiakan semi alami yang dilakukan, SRS TNWK telah berhasil menghasilkan empat individu badak sumatera yang lahir, yaitu Andatu (2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), dan anak ketiga dari Ratu-Andalas (2023),” ujar Siti.
 
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Penggunaan Teknologi RFID untuk Pantau Ternak

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyatmoko, menyampaikan SRS TNWK berlokasi di zona khusus Taman Nasional Way Kambas. SRS TNWK adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan semi in-situ yang dikelola Balai Taman Nasional Way Kambas bekerja sama dengan Yayasan Badak Indonesia (YABI).
 
"Tujuan utamanya, yakni menghasilkan anak badak Sumatra untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah. Anak-anak badak sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK ke depannya dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya," kata dia.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia Jansen Manansang menambahkan tidak hanya melalui upaya reproduksi alami, bantuan teknologi sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengembangbiakan badak Sumatra.
 
“SRS TNWK berencana untuk mengintegrasikan metode Assisted Reproductive Technology (ART) atau Teknologi Reproduksi Berbantu untuk pengembangbiakan badak Sumatra,” ujar Jansen.
 
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018, badak Sumatra merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Di dalam IUCN Red List, status konservasi badak Sumatra adalah critically endangered/CR. Keberadaannya tersebar di hutan-hutan Sumatra (Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan) dan sebagian kecil populasi di Kalimantan Timur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan