Murid-murid bermain dengan maskot nyamuk aedes aegypti saat peringatan Asean Dengue Day di SDN 07 Cijantung, Jakarta Timur. Foto: MI/Bary Fathahilah.
Murid-murid bermain dengan maskot nyamuk aedes aegypti saat peringatan Asean Dengue Day di SDN 07 Cijantung, Jakarta Timur. Foto: MI/Bary Fathahilah.

Kemenkes Ingin Jumantik Lahir di Setiap Rumah

Cindy • 31 Januari 2019 11:06
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat menjadi juru pemantau jentik (jumantik) secara mandiri. Masyarakat diminta melakukan gerakan satu rumah satu jumantik untuk melawan demam berdarah dengue (DBD). 
 
“Mari masyarakat lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus (menguras, menutup, menimbun, plus menyemprot)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoontik, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.
 
Menurut dia, Surat Edaran Kemenkes Nomor PV.02.01/Menkes/721/2018 juga sudah dikeluarkan pada 22 November 2018. Surat ini meminta seluruh jajaran pemerintah siap siaga menangani peningkatan kasus DBD.  

Kemenkes, kata dia, juga mendistribusikan alat pengendali vektor seperti insektisida, larvasida, jumantik kit, serta media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Tim Terpadu Kemenkes juga disiagakan di beberapa daerah dengan status kejadian luar biasa (KLB) terkait DBD.
 
“Saat ini kita juga sudah punya posko kewaspadaan demam berdarah melalui PHEOC (public health emergency operation center) yang beroperasi 24 jam,” tutur Nadia.
 
Dia menambahkan masyarakat dan pemerintah harus tetap waspada. Pasalnya, kasus DBD di Indonesia meningkat pesat awal tahun ini hingga 13.683 penderita per 29 Januari 2019. Bahkan, DBD menyebabkan 133 penderita meninggal.
 
“Kita dapat laporan dari 34 provinsi dan jumlah penderita paling tinggi itu di Jawa Timur,” jelasnya.
 
Baca: BMKG Prediksi Jakarta Rawan DBD di Awal 2019
 
Setidaknya ada 10 daerah dengan data penderita dan kematian tertinggi akibat DBD per 29 Januari 2019. Di Jawa Timur, ada 2.657 penderita DBD dengan 47 orang meninggal. Jawa Barat memiliki 2.008 penderita dan 11 korban meninggal. 
 
Nusa Tenggara Timur di posisi tiga dengan 1.169 penderita dan 14 orang meninggal. Di Jawa Tengah, ada 1.027 penderita dengan 9 orang meninggal. Sebanyak 980 warga Sulawesi Utara menjadi penderita DBD dengan 13 orang meninggal. Lampung memiliki 827 penderita DBD. 
 
Di DKI Jakarta pun ada 613 penderita DBD. Di Sulawesi Selatan, ada 503 penderita DBD dengan 8 korban meninggal. Sebanyak 465 warga Kalimantan Timur menderita dengan 3 orang meninggal. Sementara itu, di Sumatera Selatan ada 353 penderita dengan 3 orang meninggal.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan