Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Provinsi Jakarta akan rawan terserang wabah DBD di awal 2019. Prediksi ini dibuat berdasarkan perkiraan iklim Jakarta.
Dalam website dbd.bmkg.go.id yang baru dirilis, BMKG memprediksi cuaca di Jakarta rawan untuk perkembangan nyamuk aedes aegypti. Website itu menyediakan prediksi angka insiden DBD hingga tiga bulan ke depan dan prediksi kelembaban udara (RH) hingga lima bulan ke depan.
Peta prediksi kelembaban udara (relative humidity, RH) menunjukkan probabilitas kesesuaian RH untuk vektor DBD. Semakin tinggi probabilitas maka semakin tinggi kemungkinan RH mendukung pertumbuhan nyamuk aedes aegepty yang kemudian berakibat pada meningkatnya penduduk yang terjangkit DBD.
Hingga tiga bulan kedepan, BMKG memprediksi daerah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat berstatus waspada DBD dengan prediksi angka insiden 3,3-6,3. Sedangkan Jakarta Utara menjadi daerah dengan angka insiden terendah 0,1-1,9. Jakarta Utara menjadi daerah yang diprediksi paling aman terjangkit DBD.
Informasi mengenai prediksi kejadian DBD ini disampaikan agar pemerintah bisa mengambil langkah antisipasi dini. Dalam penelitian ini, BMKG bersama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerjasama untuk melakukan pengembangan model peringatan dini penyebaran penyakit demam berdarah berbasis iklim.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Provinsi Jakarta akan rawan terserang wabah DBD di awal 2019. Prediksi ini dibuat berdasarkan perkiraan iklim Jakarta.
Dalam website dbd.bmkg.go.id yang baru dirilis, BMKG memprediksi cuaca di Jakarta rawan untuk perkembangan nyamuk aedes aegypti. Website itu menyediakan prediksi angka insiden DBD hingga tiga bulan ke depan dan prediksi kelembaban udara (RH) hingga lima bulan ke depan.
Peta prediksi kelembaban udara (relative humidity, RH) menunjukkan probabilitas kesesuaian RH untuk vektor DBD. Semakin tinggi probabilitas maka semakin tinggi kemungkinan RH mendukung pertumbuhan nyamuk aedes aegepty yang kemudian berakibat pada meningkatnya penduduk yang terjangkit DBD.
Hingga tiga bulan kedepan, BMKG memprediksi daerah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat berstatus waspada DBD dengan prediksi angka insiden 3,3-6,3. Sedangkan Jakarta Utara menjadi daerah dengan angka insiden terendah 0,1-1,9. Jakarta Utara menjadi daerah yang diprediksi paling aman terjangkit DBD.
Informasi mengenai prediksi kejadian DBD ini disampaikan agar pemerintah bisa mengambil langkah antisipasi dini. Dalam penelitian ini, BMKG bersama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerjasama untuk melakukan pengembangan model peringatan dini penyebaran penyakit demam berdarah berbasis iklim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)