"Untuk mengejar kekurangan cakupan itu, pemerintah menggelar bulan imunisasi anak nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Senin, 18 April 2022.
Budi mengungkapkan faktor lain penurunan cakupan imunisasi rutin. Yakni, gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan masyarakat, dan jumlah tenaga kesehatan berkurang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi covid-19," ujar dia.
Faktor berikutnya ialah masih ada orang tua dan pengasuh yang enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan. Hal itu berdasarkan survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF pada 2020.
"Alasannya, karena takut tertular covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat," ucap Budi.
Baca: Menkes: Proses Pengadaan Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap Dipercepat
Budi mendorong orang tua untuk segera melengkapi imunisasi dasar bagi anaknya. Imunisasi bisa dilakukan di puskesmas, posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya selama BIAN berlangsung.
Budi berharap pekan imunisasi dunia menjadi momentum meningkatkan semangat tenaga kesehatan. Kemudian, menyadarkan masyarakat dan pemerintah daerah ihwal pentingnya imunisasi.
"Demi tercapainya tujuan keluarga Indonesia yang sehat dan berkualitas," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.