Jakarta: Kisah seorang perempuan asal Surabaya berinisial, N (27) yang diteror teman SMP viral di media sosial. N diteror selama hampir 10 tahun oleh Adi teman SMP-nya.
"Teror itu terjadi di media sosial selama 10 tahun, mulai 2014 hingga 2024," kata Nimas di Surabaya.
Kronologi N Diteror Adi
Kasus ini berawal ketika N masih duduk di bangku SMP di salah satu SMP di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu N memberi uang kepada uang Rp5.000 ke Adi, karena merasa kasihan melihat pelaku tak punya uang jajan.
Ternyata, niat baik Nimas malah disalah artikan oleh Adi, yang menilai korban suka padanya. "Saya baik begitu dikira suka sama dia. Bahkan saya pernah menolak (cinta) pelaku, tapi dia terus mencoba untuk mendekati sejak tahun 2014 - 2015. Tapi saya tolak terus dengan cara baik-baik," ungkapnya.
Kirim Teror Berupa Pesan Pelecehan
Sejak saat itu Adi tidak berhenti meneror N. Adi nyaris setiap hari dia mengirimkan pesan bernada godaan dan pelecehan ke N. Bahkan pelaku mengirimkan foto kelaminnya ke korban.
Tidak sampai disitu, Adi juga membuat membuat ratusan akun media sosial di Instagram dan Twitter (sekarang X). Setidaknya Adi membuat 400 akun untuk meneror N, yang kemudian korban blokir.
"Saya gak tahu jumlah foto-fotonya ada berapa banyak. Yang jelas dia kirim setiap hari antara tiga sampai empat foto kelamin selama 10 tahun," bebernya.
Datangi Rumah N
N mengungkapkan bahwa Adi juga pernah mendatangi rumahnya. Adi meneror N dengan berdiri di dekat rumah korban serta melempar barang. Aksi tersebut dilakukan pada dini hari.
"Tahun 2018 kejadi paling terburuk. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta, tapi langsung saya bakar. Dia juga pernah jam 01.00 WIB pagi, ada di depan rumah nungguin saya berdiri sampai jam 04.00 WIB subuh," ujarnya.
Kata Nimas, keluarganya juga pernah memperingati Adi secara langsung agar tak lagi meneror korban, namun Adi mengabaikannya. Bahkan Adi pernah mengancam akan membunuh siapapun pria yang mendekati Nima.
Nimas mengaku takut, sehingga dirinya terus gelisah karena tertekan secara psikis. Apalagi Nimas akan melangsungkan pernikahan bersama pacarnya. Oleh karena alasan itu, Nimas akhirnya memutuskan melaporkan Adi ke polisi.
"Saya resah, apalagi saya mau menikah, dan saya didorong support sama pacar saya. Tapi di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia yang support saya," katanya.
Jakarta: Kisah seorang perempuan asal Surabaya berinisial, N (27) yang
diteror teman SMP viral di media sosial. N diteror selama hampir 10 tahun oleh Adi teman SMP-nya.
"Teror itu terjadi di media sosial selama 10 tahun, mulai 2014 hingga 2024," kata Nimas di Surabaya.
Kronologi N Diteror Adi
Kasus ini berawal ketika N masih duduk di bangku SMP di salah satu SMP di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu N memberi uang kepada uang Rp5.000 ke Adi, karena merasa kasihan melihat pelaku tak punya uang jajan.
Ternyata, niat baik Nimas malah disalah artikan oleh Adi, yang menilai korban suka padanya. "Saya baik begitu dikira suka sama dia. Bahkan saya pernah menolak (cinta) pelaku, tapi dia terus mencoba untuk mendekati sejak tahun 2014 - 2015. Tapi saya tolak terus dengan cara baik-baik," ungkapnya.
Kirim Teror Berupa Pesan Pelecehan
Sejak saat itu Adi tidak berhenti meneror N. Adi nyaris setiap hari dia
mengirimkan pesan bernada godaan dan pelecehan ke N. Bahkan pelaku mengirimkan foto kelaminnya ke korban.
Tidak sampai disitu, Adi juga membuat membuat ratusan akun media sosial di Instagram dan Twitter (sekarang X). Setidaknya Adi membuat 400 akun untuk meneror N, yang kemudian korban blokir.
"Saya gak tahu jumlah foto-fotonya ada berapa banyak. Yang jelas dia kirim setiap hari antara tiga sampai empat foto kelamin selama 10 tahun," bebernya.
Datangi Rumah N
N mengungkapkan bahwa Adi juga pernah mendatangi rumahnya. Adi meneror N dengan berdiri di dekat rumah korban serta melempar barang. Aksi tersebut dilakukan pada dini hari.
"Tahun 2018 kejadi paling terburuk. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta, tapi langsung saya bakar. Dia juga pernah jam 01.00 WIB pagi, ada di depan rumah nungguin saya berdiri sampai jam 04.00 WIB subuh," ujarnya.
Kata Nimas, keluarganya juga pernah memperingati Adi secara langsung agar tak lagi meneror korban, namun Adi mengabaikannya. Bahkan Adi pernah mengancam akan membunuh siapapun pria yang mendekati Nima.
Nimas mengaku takut, sehingga dirinya terus gelisah karena tertekan secara psikis. Apalagi Nimas akan melangsungkan pernikahan bersama pacarnya. Oleh karena alasan itu, Nimas akhirnya memutuskan melaporkan Adi ke polisi.
"Saya resah, apalagi saya mau menikah, dan saya didorong support sama pacar saya. Tapi di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia yang support saya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)