“Bocor! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub dijual di Dark Web, harganya 1000-7000 dollar AS,” tulis akun X @MurtafhaOne1 melalui keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2024.
Tak hanya itu, @MurtafhaOne1 juga menuliskan kekecewaannya akan ketidakamanan sistem siber Bangsa Indonesia. Sebab, mudah dibobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ternyata keamanan siber bangsa ini memang lemah meski sudah punya lembaga bernama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” tulisnya.
Baca juga: Pusat Data Nasional Diserang, DPR Sorot Aturan Turunan UU Perlindungan Data Pribadi |
Postingan informasi tersebut mendapatkan respon dari sejumlah netizen. Warga net terkejut dan prihatin dengan lemahnya sistem keamanan siber yang dimiliki Indonesia.
“Data intelijen, data jumlah alutsista, dan data rahasia lainnya bocor. Semudah itu menaklukan negara sebesar Indonesia. Ga usah pakai provokasi, ga usah pakai angkat senjata, ga usah pakai narasi besar, cuma di-hack aja, takluk lah negara ini,” komentar akun X @yesmar_banu.
Komentar lain juga menyoroti kinerja BSSN. Para pimpinan BSSN didesak mundur atas peretasan yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
“Mundur aja itu Pimpinan BSSN udah jebol semua,” tulis komentar akun @Gunung_Xxx
Sejak postingan itu diunggah pukul 21:53 WIB pada 24 Juni 2024 malam, sudah mendapatkan perhatian netizen dengan total 1,8K Repost, 450 Quotes, serta 8K Likes.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak BAIS atau BSSN menanggapi kebocoran data dan hacker situs resmi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id