Jakarta: Nama Abu Janda alias Permadi Arya ramai menjadi perbincangan sejak sepekan terakhir. Sebagai pegiat medsos, Abu Janda mengaku pernah direkrut oleh pemerintah sebagai buzzer.
Dalam video berjudul "Blak-blakan Abu Janda" di Youtube, ia mengaku sudah digaji sejak 2018 lalu kemudian menjadi influencer atau buzzer selama kampanye Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Meski tidak menyebutkan nominal secara spesifik, namun Abu Janda menyebut besaran gajinya dengan istilah 'jackpot'. "Pokoknya yang benar-benar jackpot itu istilahnya ya di situlah. Sebelumnya, bisa makan syukur," kata Abu Janda.
Abu Janda menambahkan kalau setelah pilpres berakhir, dirinya sudah tidak lagi digaji karena kontraknya dengan tim sukses Jokowi sudah berakhir. "Tapi terus dipelintir ke mana-mana seolah jadi buzzer. Itu nggak bener, kita dah dibubarin," sambung Abu Janda.
Meski demikian, keseharian Abu Janda terus mendapatkan perhatian. Bahkan di media sosial ia sering memamerkan gaya hidup glamor termasuk memajang foto-foto mobil mewah.
Baru-baru ini, Abu Janda memajang foto dirinya dengan mobil sport Ferrari berwarna kuning di akun instagramnya @permadiaktivis2. “Alhamdulillah, seperti kata pepatah, hasil memang tidak akan mengkhianati usaha. Jika kita tekun, insya Allah kita bisa dapatkan apa yang kita mau,” tulisnya.
Namun, diketahui postingan tersebut hanya guyonan karena mobil Ferrari miliknya adalah diecast Ferrari berwarna merah yang ia pegang.
“Kerja kerasku bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Akhirnya saya bisa beli Ferrari.. yang warna merah,” sambungnya.
Abu Janda jalani pemeriksaan terkait ujaran kebencian
Abu Janda alias Permadi Arya memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri, Senin 1 Februari 2021 kemarin. Dia akan diperiksa akibat cuitannya di medsos.
Abu Janda dilaporkan akibat beberapa kasus ujaran kebencian. Pertama, ujaran kebencian mengandung SARA yang dilontarkan kepada tokoh Papua Natalius Pigai.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri pada Kamis, 28 Januari 2021. Penggiat media sosial itu dinilai menyampaikan ujaran kebencian bernada rasial melalui akun Twitter @permadiaktivis1.
Kedua, unggahan Abu Janda yang menyebutkan Islam sebagai agama yang arogan. Kicauan tersebut diunggah pukul 22.58 WIB pada Senin, 25 Januari 2021.
Jakarta: Nama
Abu Janda alias Permadi Arya ramai menjadi perbincangan sejak sepekan terakhir. Sebagai pegiat medsos, Abu Janda mengaku pernah direkrut oleh pemerintah sebagai
buzzer.
Dalam video berjudul "Blak-blakan Abu Janda" di Youtube, ia mengaku sudah digaji sejak 2018 lalu kemudian menjadi
influencer atau
buzzer selama kampanye Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Meski tidak menyebutkan nominal secara spesifik, namun Abu Janda menyebut besaran gajinya dengan istilah 'jackpot'. "Pokoknya yang benar-benar
jackpot itu istilahnya ya di situlah. Sebelumnya, bisa makan syukur," kata Abu Janda.
Abu Janda menambahkan kalau setelah pilpres berakhir, dirinya sudah tidak lagi digaji karena kontraknya dengan tim sukses Jokowi sudah berakhir. "Tapi terus dipelintir ke mana-mana seolah jadi
buzzer. Itu nggak
bener, kita dah dibubarin," sambung Abu Janda.
Meski demikian, keseharian Abu Janda terus mendapatkan perhatian. Bahkan di media sosial ia sering memamerkan gaya hidup glamor termasuk memajang foto-foto mobil mewah.
Baru-baru ini, Abu Janda memajang foto dirinya dengan mobil sport Ferrari berwarna kuning di akun instagramnya @permadiaktivis2.
“Alhamdulillah, seperti kata pepatah, hasil memang tidak akan mengkhianati usaha. Jika kita tekun, insya Allah kita bisa dapatkan apa yang kita mau,” tulisnya.
Namun, diketahui postingan tersebut hanya guyonan karena mobil Ferrari miliknya adalah
diecast Ferrari berwarna merah yang ia pegang.
“Kerja kerasku bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Akhirnya saya bisa beli Ferrari.. yang warna merah,” sambungnya.