Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi. Fenomena alam tersebut masih terjadi meski intensitasnya sudah mereda.
"Selain angin kencang dan hujan lebat, juga gelombang tinggi yang perlu diwaspadai. Terutama di sekitar pantai," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi televideo, Senin, 5 April 2021.
Dwikorita mengatakan, bencana hidrometeorologi yang terjadi di NTT diakibatkan munculnya bibit siklon tropis Seroja. Siklon mulai terbentuk dan bergerak menuju barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Baca: Status Tanggap Darurat Bencana di NTT Berlaku Dua Pekan
Siklon sempat mengalami peningkatan kecepatan per hari ini dengan menyentuh angka 85 Kilometer per jam. BMKG memprediksi siklon mulai mereda pada Selasa, 6 April 2021, seiring dengan pergerakannya.
"Karena jaraknya semakin menjauh (dari Indonesia) maka semakin melemah dan akhirnya tanggal 7 April 2021 juga semakin lemah dan diharapkan akan punah nanti memasuki wilayah barat Australia," jelas Dwikorita.
Wilayah NTT dilanda bencana hidrometeorologi Minggu, 4 April 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatatkan 84 korban jiwa akibat terdampak banjir bandang di daerah tersebut.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) meminta Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi. Fenomena alam tersebut masih terjadi meski intensitasnya sudah mereda.
"Selain angin kencang dan hujan lebat, juga gelombang tinggi yang perlu diwaspadai. Terutama di sekitar pantai," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi televideo, Senin, 5 April 2021.
Dwikorita mengatakan,
bencana hidrometeorologi yang terjadi di NTT diakibatkan munculnya bibit siklon tropis Seroja. Siklon mulai terbentuk dan bergerak menuju barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Baca:
Status Tanggap Darurat Bencana di NTT Berlaku Dua Pekan
Siklon sempat mengalami peningkatan kecepatan per hari ini dengan menyentuh angka 85 Kilometer per jam. BMKG memprediksi siklon mulai mereda pada Selasa, 6 April 2021, seiring dengan pergerakannya.
"Karena jaraknya semakin menjauh (dari Indonesia) maka semakin melemah dan akhirnya tanggal 7 April 2021 juga semakin lemah dan diharapkan akan punah nanti memasuki wilayah barat Australia," jelas Dwikorita.
Wilayah NTT dilanda bencana hidrometeorologi Minggu, 4 April 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatatkan 84 korban jiwa akibat terdampak banjir bandang di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)