Anggota Komisi XII DPR Adian Napitupulu mengikuti riset Vaksin Nusantara di Jakarta, Rabu, 14 April 2021. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
URL Berhasil di Salin
Ikut Riset Vaksin Nusantara, Adian Napitupulu: Ini Bukan Persoalan Fraksi
Fachri Audhia Hafiez • 14 April 2021 17:22
Jakarta: Anggota Komisi XII DPR Adian Napitupulu mengikuti riset Vaksin Nusantara. Dia menegaskan keikutsertaannya tidak atas nama Fraksi PDI Perjuangan.
"Ini persoalan saya dengan tubuh saya. Saya harus mendapatkan jawaban terhadap persoalan tubuh saya," ujar Adian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, Rabu, 14 April 2021.
Adian mau mengikuti riset lantaran Vaksin Nusantara berpotensi cocok dengan penderita komorbiditas atau penyakit penyerta. Pasalnya, Adian menderita penyakit jantung. Dia mengaku sudah ada lima ring yang terpasang di jantungnya.
"Saya berharap (uji vaksin) ini berhasil dilakukan buat orang-orang yang punya penyakit penyerta, seperti saya," kata Adian.
Baca: Gunakan Sampel Darah Manusia, Begini Tahapan Penelitian Vaksin Nusantara
Menurut dia, vaksin covid-19 yang beredar belum cocok dengan penderita komorbiditas. Dia yakin Vaksin Nusantara berkhasiat bagi penderita komorbiditas karena metode yang digunakan dalam penelitian berbeda.
Vaksin gagasan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu mengambil sampel darah manusia untuk pengujian. Adian tak masalah bila nantinya Vaksin Nusantara tak cocok dengan penderita komorbiditas.
"Jika vaksin ini nantinya tidak cocok untuk saya, saya akan mencari vaksin lain. Katanya Sputnik memungkinkan," ujar Adian.
Pengujian Vaksin Nusantara menuai pro dan kontra. Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan Komisi IX tak menyetujui riset vaksin itu. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengeklaim Vaksin Nusantara didukung seluruh fraksi.
Sejumlah tokoh tercatat telah diambil sampel darahnya untuk riset Vaksin Nusantara. Mereka meliputi Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafiroh, anggota Komisi IX Saleh Partaonan Daulay, hingga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Anggota Komisi XII DPR Adian Napitupulu mengikuti riset Vaksin Nusantara. Dia menegaskan keikutsertaannya tidak atas nama Fraksi PDI Perjuangan.
"Ini persoalan saya dengan tubuh saya. Saya harus mendapatkan jawaban terhadap persoalan tubuh saya," ujar Adian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, Rabu, 14 April 2021.
Adian mau mengikuti riset lantaran Vaksin Nusantara berpotensi cocok dengan penderita komorbiditas atau penyakit penyerta. Pasalnya, Adian menderita penyakit jantung. Dia mengaku sudah ada lima ring yang terpasang di jantungnya.
"Saya berharap (uji vaksin) ini berhasil dilakukan buat orang-orang yang punya penyakit penyerta, seperti saya," kata Adian.
Menurut dia, vaksin covid-19 yang beredar belum cocok dengan penderita komorbiditas. Dia yakin Vaksin Nusantara berkhasiat bagi penderita komorbiditas karena metode yang digunakan dalam penelitian berbeda.
Vaksin gagasan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu mengambil sampel darah manusia untuk pengujian. Adian tak masalah bila nantinya Vaksin Nusantara tak cocok dengan penderita komorbiditas.
"Jika vaksin ini nantinya tidak cocok untuk saya, saya akan mencari vaksin lain. Katanya Sputnik memungkinkan," ujar Adian.
Pengujian Vaksin Nusantara menuai pro dan kontra. Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan Komisi IX tak menyetujui riset vaksin itu. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengeklaim Vaksin Nusantara didukung seluruh fraksi.
Sejumlah tokoh tercatat telah diambil sampel darahnya untuk riset Vaksin Nusantara. Mereka meliputi Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafiroh, anggota Komisi IX Saleh Partaonan Daulay, hingga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.