Petugas mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182. MI/Ramdani
Petugas mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182. MI/Ramdani

Pertimbangan Tim DVI dalam Mengidentifikasi Bagian Tubuh Korban

Kautsar Widya Prabowo • 15 Januari 2021 09:42
Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyeleksi bagian tubuh sebelum melakukan identifikasi terhadap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sebab, beberapa bagian tubuh tidak dapat diidentifikasi, baik melalui metode sampel DNA dan sidik jari.
 
"(Ada) ahli yang menentukan bisa atau tidaknya diindentifikasi, misalnya materiel apakah ada unsur DNA atau tidak. Misalnya sudah pembusukan lanjut mungkin sudah tidak bisa, tapi ketika bisa misalnya tulang itu akan dipilih-pilih," ujar Kepala Tim Rekonsiliasi DVI Polri Agung Widjajanto, dalam konferensi di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, Kamis, 14 Januari 2021.
 
Proses pemilihan itu menjadi salah satu penyebab identifkasi melalui DNA membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan metode sidik jari. Namun, tidak menutup kemungkinan proses identifikasi dapat dilakukan melalui barang pribadi korban yang digunakan dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak.

"Mungkin lain kali ada yang melalui properti, misalnya cincin yang khas. Lalu (identifikasi dari) gigi sampai saat ini belum ditemukan bagian rahang yang cukup bisa dilakukan pemeriksaan," kata dia.
 
Menurut Agung, sejumlah bagian tubuh korban yang telah diterima dalam kondisi beragam. Terdapat bagian tubuh korban dalam kondisi mudah teridentifikasi dan sulit teridentifikasi.
 
"Ada yang paling kecil sekitar 10x10 (sentimeter), seperti itu, tetapi rata-rata sekitar, katakan lah 30 sentimeter seperti itu. Nah alhamdulillah di antaranya itu ditemukan masih ada sidik jarinya sehingga dapat dilakukan pemeriksaan," kata dia.
 
Baca: Hari Ketujuh, Basarnas Fokus Cari Korban dan CVR Sriwijaya
 
Kendati demikian, dia memastikan proses identifikasi akan terus dilakukan hingga tidak ada bagian tubuh korban yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Dia berharap Tim SAR gabungan dapat terus menemukan bagian tubuh korban untuk dapat mempermudah identifikasi seluruh korban yang berjumlah 62 orang.
 
"Kami tim dari Polri dari Tim DVI dibantu unsur-unsur lain tim forensik, gigi, kami siap mudah-mudahan masih ada temuan lain," katanya.
 
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
 
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan