Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kepatuhan publik terhadap protokol kesehatan cenderung menurun selama libur panjang akhir Oktober 2020. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan melesatnya kasus infeksi virus korona pascalibur panjang.
“Trennya (memakai masker) pada saat libur panjang sedikit turun dibandingkan dengan hari-hari yang sama pada pekan yang berbeda,” kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers, Rabu, 4 November 2020.
Menurut dia, tingkat kepatuhan menggunakan masker menurun dari 88,50 persen menjadi 85,06 persen sejak hari pertama libur panjang, Rabu, 28 Oktober 2020, hingga hari terakhir, Minggu, 1 November 2020. Tingkat kepatuhan menjaga jarak juga menyusut.
Baca: WHO Sebut Cuci Tangan dengan Sabun Masih Cara Terbaik Lawan Covid-19
Pada libur hari pertama libur panjang, Satgas mencatat tingkat kepatuhan menjaga jarak di tempat wisata mencapai 83,35 persen. Pada Rabu, 21 November 2020, rasio kepatuhan 84,32 persen. Tingkat kepatuhan terus menurun hingga menjadi 77,60 persen pada 1 November.
“Kemungkinan besar karena orangnya banyak dalam satu waktu akhirnya kemampuan menjaga jarak jadi sulit,” imbuh dia.
Di samping itu, jumlah warga yang ditegur di tempat wisata selama libur panjang naik 72,86 persen menjadi 602.372 orang. Sementara itu, dari Rabu, 21 Oktober, hingga Minggu, 25 Oktober 2020, hanya 348.473 orang yang ditegur di tempat wisata.
Dewi menekankan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci mencegah virus korona. Menggunakan masker, memeriksa kesiapan destinasi liburan, menjaga jarak, mencuci tangan, hingga membawa alat pribadi termasuk hand sanitizer harus selalu diterapkan.
“Kalau memang tidak ada yang penting, tidak ada yang urgen, di rumah saja dapat menjadi opsi untuk menghabiskan waktu dengan keluarga," jelas dia.
Sementara itu, penularan covid-19 selama libur panjang baru dapat digambarkan sekitar satu hingga dua minggu ke depan. Kondisi ini sempat terjadi pada libur panjang Agustus 2020.
"Pada Agustus libur kemerdekaan kemudian disusul libur panjang 20-23 Agustus kita baru melihat kenaikan kasus di pekan pertama September dan terus naik. Sampai pekan ketiga September baru terlihat agak sedikit turun," jelas dia.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan
Covid-19 mencatat kepatuhan publik terhadap
protokol kesehatan cenderung menurun selama libur panjang akhir Oktober 2020. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan melesatnya kasus infeksi virus korona pascalibur panjang.
“Trennya (memakai masker) pada saat libur panjang sedikit turun dibandingkan dengan hari-hari yang sama pada pekan yang berbeda,” kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers, Rabu, 4 November 2020.
Menurut dia, tingkat kepatuhan menggunakan masker menurun dari 88,50 persen menjadi 85,06 persen sejak hari pertama libur panjang, Rabu, 28 Oktober 2020, hingga hari terakhir, Minggu, 1 November 2020. Tingkat kepatuhan menjaga jarak juga menyusut.
Baca:
WHO Sebut Cuci Tangan dengan Sabun Masih Cara Terbaik Lawan Covid-19
Pada libur hari pertama libur panjang, Satgas mencatat tingkat kepatuhan menjaga jarak di tempat wisata mencapai 83,35 persen. Pada Rabu, 21 November 2020, rasio kepatuhan 84,32 persen. Tingkat kepatuhan terus menurun hingga menjadi 77,60 persen pada 1 November.
“Kemungkinan besar karena orangnya banyak dalam satu waktu akhirnya kemampuan menjaga jarak jadi sulit,” imbuh dia.
Di samping itu, jumlah warga yang ditegur di tempat wisata selama libur panjang naik 72,86 persen menjadi 602.372 orang. Sementara itu, dari Rabu, 21 Oktober, hingga Minggu, 25 Oktober 2020, hanya 348.473 orang yang ditegur di tempat wisata.
Dewi menekankan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci mencegah virus korona. Menggunakan masker, memeriksa kesiapan destinasi liburan, menjaga jarak, mencuci tangan, hingga membawa alat pribadi termasuk
hand sanitizer harus selalu diterapkan.
“Kalau memang tidak ada yang penting, tidak ada yang urgen, di rumah saja dapat menjadi opsi untuk menghabiskan waktu dengan keluarga," jelas dia.
Sementara itu, penularan covid-19 selama libur panjang baru dapat digambarkan sekitar satu hingga dua minggu ke depan. Kondisi ini sempat terjadi pada libur panjang Agustus 2020.
"Pada Agustus libur kemerdekaan kemudian disusul libur panjang 20-23 Agustus kita baru melihat kenaikan kasus di pekan pertama September dan terus naik. Sampai pekan ketiga September baru terlihat agak sedikit turun," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)