Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin covid-19 buatan Sinopharm. Efikasi vaksin Sinopharm berdasarkan uji klinis fase tiga di Uni Emirat Arab (UEA) di atas 70 persen.
“Efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78 persen,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers, Jumat, 30 April 2021.
Penny mengatakan uji klinis fase tiga Sinopharm di UEA melibatkan 42 ribu relawan. Setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua, tim peneliti memantau perkembangan antibodi relawan.
“Persentase antibodi yang terbentuk 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia (lanjut usia),” papar dia.
Baca: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm
Kemudian, efek samping lokal yang dilaporkan berupa kemerahan, bengkak, dan sakit. “Jumlahnya sangat kecil sekitar 0,01 persen,” ujar Penny.
Uji klinis itu juga melaporkan efek samping sistemik berupa sakit kepala dan diare. Penny menyebut efek itu termasuk ringan dan umum setelah disuntik vaksin.
Penny menyebut BPOM telah melakukan evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu vaksin. Evaluasi melibatkan Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta para ahli lainnya.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau
emergency use authorization (EUA) vaksin covid-19 buatan Sinopharm. Efikasi vaksin Sinopharm berdasarkan uji klinis fase tiga di Uni Emirat Arab (UEA) di atas 70 persen.
“Efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78 persen,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers, Jumat, 30 April 2021.
Penny mengatakan uji klinis fase tiga
Sinopharm di UEA melibatkan 42 ribu relawan. Setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua, tim peneliti memantau perkembangan antibodi relawan.
“Persentase antibodi yang terbentuk 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia (lanjut usia),” papar dia.
Baca:
BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm
Kemudian, efek samping lokal yang dilaporkan berupa kemerahan, bengkak, dan sakit. “Jumlahnya sangat kecil sekitar 0,01 persen,” ujar Penny.
Uji klinis itu juga melaporkan efek samping sistemik berupa sakit kepala dan diare. Penny menyebut efek itu termasuk ringan dan umum setelah disuntik
vaksin.
Penny menyebut BPOM telah melakukan evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu vaksin. Evaluasi melibatkan Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta para ahli lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)