Jakarta: Kemasan pangan yang diberi label BPA Free atau bebas bahan kimia industri dinilai belum tentu aman digunakan. Sebab, kemasan itu berpotensi mengandung zat kimia berbahaya lainnya yang mengganggu kesehatan.
Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro, mengatakan kemasan berlabel BPA Free perlu diteliti kembali.Terutama untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan logam.
"Perlu dilihat dulu apakah kemasan BPA Free itu mengandung bahan lain yang berpotensi bahaya seperti antimon atau Sb atau bahkan cemaran logam berat jika kandungannya melebihi ambang batas keamanan," ujar Andri dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Maret 2023.
Dia menjelaskan setiap bahan kimia memiliki ambang batas yang berbeda-beda. Sehingga, bahan kimia tidak disamakan nilai ambang batasnya.
"Itulah sebabnya kenapa kemasan yang tidak mengandung BPA itu aman untuk digunakan. Karena, tidak mengandung BPA belum tentu juga tidak mengandung bahan berbahaya lainnya," bebernya.
Oleh karenanya, penanganan bahan baku, produk, dan kemasan menjadi bagian penting juga dalam bisnis makanan dan minuman. Termasuk untuk yang siap saji.
"Kalau mau aman itu ya bisa menggunakan bahan organik, degradable dan aman seperti plastik berbasis pati, lipida, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal cost-nya, tidak efisien untuk industri,” katanya.
Sebelumnya, Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, kemasan yang tidak mengandung BPA itu belum tentu aman-aman saja.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan sudah mengatur batas migrasi dari zat-zat kimia yang ada dalam kemasan. Seperti asetaldehid, etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan lain-lain.
"Ini menunjukkan bahwa zat-zat kimia yang ada dalam kemasan itu semua bisa berbahaya bagi kesehatan jika melewati batas aman yang telah ditetapkan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Kemasan pangan yang diberi label BPA Free atau bebas bahan kimia industri dinilai belum tentu aman digunakan. Sebab, kemasan itu berpotensi mengandung
zat kimia berbahaya lainnya yang mengganggu kesehatan.
Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro, mengatakan kemasan berlabel BPA Free perlu diteliti kembali.Terutama untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan logam.
"Perlu dilihat dulu apakah kemasan BPA Free itu mengandung bahan lain yang berpotensi bahaya seperti antimon atau Sb atau bahkan cemaran logam berat jika kandungannya melebihi ambang batas keamanan," ujar Andri dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Maret 2023.
Dia menjelaskan setiap bahan kimia memiliki ambang batas yang berbeda-beda. Sehingga, bahan kimia tidak disamakan nilai ambang batasnya.
"Itulah sebabnya kenapa kemasan yang tidak mengandung BPA itu aman untuk digunakan. Karena, tidak mengandung BPA belum tentu juga tidak mengandung bahan berbahaya lainnya," bebernya.
Oleh karenanya, penanganan bahan baku, produk, dan kemasan menjadi bagian penting juga dalam bisnis makanan dan minuman. Termasuk untuk yang siap saji.
"Kalau mau aman itu ya bisa menggunakan bahan organik,
degradable dan aman seperti
plastik berbasis pati, lipida, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal
cost-nya, tidak efisien untuk industri,” katanya.
Sebelumnya, Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, kemasan yang tidak mengandung BPA itu belum tentu aman-aman saja.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan sudah mengatur batas migrasi dari zat-zat kimia yang ada dalam kemasan. Seperti asetaldehid, etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan lain-lain.
"Ini menunjukkan bahwa zat-zat kimia yang ada dalam kemasan itu semua bisa berbahaya bagi kesehatan jika melewati batas aman yang telah ditetapkan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)