Ilustrasi MediaIndonesia.com
Ilustrasi MediaIndonesia.com

Digunakan untuk Interogasi Para Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Apa Itu Lie Detector?

Sri Yanti Nainggolan • 06 September 2022 20:19
Jakarta: Tiga tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector. Alat tersebut berguna untuk menentukan tingkat kejujuran. 
 
"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya, No Deception Indicated alias jujur," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Selasa, 6 September 2022.
 
Ketiga tersangka itu ialah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (RE), Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM). Penggunaan lie detector saat pemeriksaan untuk menentukan tingkat kejujuran subjek dalam memberikan keterangan.

"Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," ungkap Andi.
 
Baca: Ferdy Sambo Diperiksa Pakai Alat Pendeteksi Kebohongan pada Kamis 8 September
 

Apa itu lie detector?

Dilansir dari Media Indonesia, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia mengartikan lie detector sebagai detektor kebohongan yang merupakan alat pendeteksi kebohongan pada manusia dengan menggunakan mesin poligraf. 
 
Poligraf adalah perangkat yang mengumpulkan dan memungkinkan analisis respons fisiologis manusia melalui sensor yang secara fisik terhubung ke individu yang diperiksa oleh sistem ini. 
 
Dalam ranah hukum, penyidik sering menggunakan lie detector untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dalam beberapa kasus. Selain itu, jika seseorang melamar profesi pekerjaan tertentu, lie detector juga diperlukan saat wawancara berlangsung. 
 
Lie detector ditemukan pada awal 1902. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, alat detektor kebohongan ini sudah memiliki banyak versi yang lebih modern dan lebih canggih. 
 
Di bidang kriminal, penggunaan lie detector dalam interogasi dan investigasi polisi telah dilakukan sejak 1924. Namun, hingga kini alat pendeteksi kebohongan masih kontroversial di kalangan psikolog dan tidak selalu dapat diterima secara hukum.
 
Digunakan untuk Interogasi Para Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Apa Itu <i>Lie Detector</i>?
Ilustrasi lie detector. Foto: HelloSehat
 

Apa fungsi lie detector? 

Lie detector berfungsi mendeteksi kebohongan seseorang lewat alat-alat vital seperti seperti detak jantung, pernapasan, dan kulit. Melalui sensor-sensor yang menempel di tubuh, penyelidik bisa menemukan ada tidaknya perubahan abnormal pada ketiga fungsi tubuh di atas. 
 
Hasilnya kemudian langsung tertera pada kertas grafis. Pemeriksaan melalui lie detector umumnya berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam dengan tingkat akurasi 90 persen. 
 
Baca: Diperiksa Pakai Pendeteksi Kebohongan, Polri: RE, RR dan KM Jujur
 

Bagaimana cara kerja lie detector? 

Lie detector pada dasarnya mendeteksi kebohongan dari sistem gelombang. Ini mencatat dan merekam reaksi seseorang dalam bentuk gelombang magnetik ketika ia diberikan sejumlah pertanyaan secara berkelanjutan.
 
Bila seseorang berbohong, gelombang akan bergetar cepat. Sebaliknya, jika seseorang jujur, gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh alat. 
 
Seseorang yang akan diuji dengan lie detector duduk di bangku. Beberapa sensor yang terhubung dengan kabel-kabel pada alat lantas dipasang ditubuh orang yang akan diuji. 
 
Sensor tersebut antara lain pneumograph untuk mendeteksi ritme nafas ditempelkan pada bagian dada dan perut; blood pressure cuff untuk mendeteksi perubahan tekanan darah dan detak jantung ditempelkan pada bagian lengan atas; serta galvanic skin resistance (GSR) untuk mendeteksi keringat terutama di daerah tangan ditempelkan pada jari-jari tangan. 
 
Penguji kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada seseorang mengenai suatu topik, isu, atau kasus. Penguji akhirnya membaca grafik tersebut dan mengetahui ada reaksi yang tidak normal atau fluktuatif. Fluktuasi yang terbaca oleh alat poligraf akan menentukan seseorang berbohong atau jujur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan