ilustrasi vaksinasi/Medcom.id/Yurike.
ilustrasi vaksinasi/Medcom.id/Yurike.

Satgas Covid-19 Sebut Lonjakan Kasus karena Vaksinasi Belum Maksimal

Siti Yona Hukmana • 26 Juni 2021 13:07
Jakarta: Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia bertambah 18.872 pada Jumat, 25 Juni 2021. Lonjakan kasus itu ditelaah.
 
"Vaksinasi belum mencakup seluruh komposisi dan populasi masyarakat yang ada, yang mendekati hampir 100 persen (sudah vaksin) itu adalah tenaga kesehatan yang terdaftar," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting dalam diskusi daring bertema Covid-19 Gawat Darurat, Sabtu, 26 Juni 2021. 
 
Sementara itu, dia menyebut penyerapan vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) masih rendah. Penyerapannya baru di bawah 3-4 juta orang dari target 21 juta lansia. Padahal, setengah dari pasien covid-19 yang meninggal adalah lansia. 

"Jadi ini juga yang harus kita pertajam. Kenapa lansia serapannya kecil. Oleh karena itu, ini menjadi isu di masyarakat agar bagaimana lansia ini juga tidak upaya pemerintah saja, tapi juga upaya keluarga supaya bisa divaksinasi," ungkap Alexander.
 
Baca: Jokowi: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
 
Dia mengatakan pemerintah mengejar target vaksinasi dengan target 1 juta per hari. Namun, upaya itu disebut membutuhkan partisipasi masyarakat. Menurut Alexander, masyarakat harus bisa bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk melengkapi data kependudukan saat mengisi calon peserta vaksinasi.
 
"Jangan datang KTP ditinggal, setelah antre dia balik lagi atau mungkin dia datang dengan gejala. Sehingga, sudah antre dia demam dan susah untuk dikembalikan," ucap dia. 
 
Selain vaksinasi, Alexander membeberkan penyebab lain lonjakan kasus covid-19, yakni minimnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan. 5M yakni memakai masker, menjaga jarak mencuci tangan menggunakan sabun, mengurangi mobilitas, dan membatasi interaksi belum maksimal dilakukan. 
 
"Ini lah persoalan yang terjadi. Sehingga membuat semakin tidak terkendalinya infeksi oleh karena ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan," ungkap dia.

Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan