Jakarta: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan percepatan realisasi APBD sejak awal tahun sangat penting guna meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut juga akan mendorong peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat, serta membantu mengendalikan inflasi.
"Pembangunan dapat berjalan lebih awal. Perbaikan pelayanan bisa dilakukan sejak awal tahun, mendorong swasta melakukan belanja, daya saing daerah meningkat, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," kata Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Maret 2023.
Sejak awal tahun, tim Kemendagri pun terus melakukan monitoring evaluasi dan asistensi realisasi APBD. Tim juga melakukan penanganan inflasi, serta mendorong pelaksanaan program prioritas seperti penggunaan produk dalam negeri, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
Tim Kemendagri turun langsung ke daerah, salah satunya, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan monev sekaligus dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah.
"Kami juga melakukan sosialisasi peraturan perundangan dan kebijakan pengelolaan keuangan, serta peningkatan kapasitas SDM," ucap Fatoni.
Fatoni mengapresiasi capaian awal tahun yang telah berhasil diperoleh Kota Samarinda dengan tingginya realisasi pendapatan Kota Samarinda TA 2022. Capaian itu menempatkan Kota Samarinda berada di urutan pertama tertinggi secara nasional. Menurut Fatoni, kondisi tersebut tidak lepas dari kemampuan kepemimpinan, baik dari pimpinan daerah, maupun organisasi perangkat daerah (OPD) dan unit kerja.
"Apresiasi kepada Kota Samarinda, pelaksanaan APBD Tahun 2022 menempati realisasi pendapatan paling baik urutan pertama tertinggi secara nasional dan mendapat penghargaan APBD Award Tahun 2023," ujar Fatoni.
Berdasarkan catatan Kemendagri, realisasi pendapatan Kota Samarinda Tahun 2022 berada pada urutan kedua teratas di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu 121,44 persen atau Rp3,6 triliun dari total anggaran pendapatan Rp 3,022 triliun. Sementara itu, realisasi belanja Kota Samarinda berada pada urutan kedua teratas di Kalimantan Timur, yaitu 89,5 persen atau Rp 2,9 triliun dari total anggaran belanja Rp3,3 triliun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan percepatan realisasi
APBD sejak awal tahun sangat penting guna meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut juga akan mendorong peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat, serta membantu mengendalikan inflasi.
"Pembangunan dapat berjalan lebih awal. Perbaikan pelayanan bisa dilakukan sejak awal tahun, mendorong swasta melakukan belanja, daya saing daerah meningkat, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," kata Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Maret 2023.
Sejak awal tahun, tim Kemendagri pun terus melakukan monitoring evaluasi dan asistensi realisasi APBD. Tim juga melakukan penanganan inflasi, serta mendorong pelaksanaan program prioritas seperti penggunaan
produk dalam negeri, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
Tim Kemendagri turun langsung ke daerah, salah satunya, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan monev sekaligus dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah.
"Kami juga melakukan sosialisasi peraturan perundangan dan kebijakan pengelolaan keuangan, serta peningkatan kapasitas SDM," ucap Fatoni.
Fatoni mengapresiasi capaian awal tahun yang telah berhasil diperoleh Kota Samarinda dengan tingginya realisasi pendapatan Kota Samarinda TA 2022. Capaian itu menempatkan Kota Samarinda berada di urutan pertama tertinggi secara nasional. Menurut Fatoni, kondisi tersebut tidak lepas dari kemampuan kepemimpinan, baik dari pimpinan daerah, maupun organisasi perangkat daerah (OPD) dan unit kerja.
"Apresiasi kepada Kota Samarinda, pelaksanaan APBD Tahun 2022 menempati realisasi pendapatan paling baik urutan pertama tertinggi secara nasional dan mendapat penghargaan APBD Award Tahun 2023," ujar Fatoni.
Berdasarkan catatan
Kemendagri, realisasi pendapatan Kota Samarinda Tahun 2022 berada pada urutan kedua teratas di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu 121,44 persen atau Rp3,6 triliun dari total anggaran pendapatan Rp 3,022 triliun. Sementara itu, realisasi belanja Kota Samarinda berada pada urutan kedua teratas di Kalimantan Timur, yaitu 89,5 persen atau Rp 2,9 triliun dari total anggaran belanja Rp3,3 triliun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)