Jalan Layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat. MI/Susanto
Jalan Layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat. MI/Susanto

Seberapa Efektif Flyover Tapal Kuda Cegah Macet? Hari Ini Bisa Terlihat

Antara • 01 Februari 2021 10:04
Jakarta: Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menguji efektivitas jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung. Dua jalan layang itu dibangun untuk mencegah macet di sekitar lokasi.  
 
"Uji coba dilanjutkan Senin dan Selasa (1-2 Februari) yang merupakan hari kerja dengan jam sibuk masing-masing. Sehingga akan tergambar tingkat efektivitas dan kemanfaatan dari pembangunan kedua jalan layang mengatasi kemacetan sebelumnya," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
 
Hari menuturkan pada hari pertama uji coba kemarin, Minggu, 31 Januari 2021 tidak terdata secara spesifik dan rinci jumlah kendaraan yang melintas. Sebab, bukan hari kerja.

Dia menyebut masyarakat menyambut baik dibukanya flyover tapal kuda tersebut. Pembukaan jalan layang mempersingkat waktu, yang sebelumnya pengendara mesti berputar di Srengseng Sawah atau Universitas Pancasila.
 
"Flyover u turn (berputar) dapat memangkas baik dari segi jarak maupun waktu tempuh," kata Hari.
 
(Baca: Dua Flyover Tapal Kuda Diklaim Pangkas Kemacetan 50 Persen)
 
Dia mengatakan pembangunan dua flyover itu juga dapat mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang. Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama tiga hari.
 
Uji coba pada Minggu berlangsung pada pukul 08.00 WIB-21.00 WIB. Sedangkan, uji coba pada Senin dan Selasa berlangsung pada pukul 06.00 WIB-21.00 WIB
 
Jalan layang Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan, jalan layang Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.
 
Pembangunan jalan layang tersebut untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, mengurangi kecelakaan lalu lintas dengan kereta api, dan mengamankan perjalanan kereta api. Kedua jalan layang itu dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan