Jakarta: Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 18 Januari hingga 31 Januari 2021 diklaim membuat kasus covid-19 melandai. Salah satu indikator, turunnya tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di fasilitas pelayanan covid-19.
“Selama periode pembatasan kegiatan dua minggu ini, perkembangan kasus aktif cenderung lebih melandai dibandingkan periode sebelumnya,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Sebelum PPKM diberlakukan, selisih persentase kasus aktif mingguan sebesar 1,76 persen. Selisih kasus aktif harian menjadi 0,45 persen selama dua minggu PPKM diberlakukan.
Wiku menyebut BOR isolasi mandiri juga terdampak penerapan PPKM. Selisih perubahan keterisian isolasi mandiri pada dua minggu sebelum PPKM hanya di angka 0,72 persen. Selisihnya menjadi 8,1 persen saat PPKM diberlakukan.
“Angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” kata dia.
Tren serupa juga terjadi pada BOR ruang perawatan intesif atau intensive care unit (ICU) yang sempat mencapai 69,19 persen. Keterisian ICU turun menjadi 62,96 persen pada akhir minggu kedua PPKM.
“Intervensi pemerintah menambah tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU rumah sakit rujukan cukup berhasil menurunkan angka keterisian tempat tidur,” ucap Wiku.
Baca: Rapor 2 Pekan PPKM Jakarta: Kasus Aktif Turun
Meski begitu, Wiku mengimbau masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan. Tren penanganan covid-19 yang membaik justru harus dipertahankan.
“Kami harap PPKM yang masih terus berlangsung lebih efektif dan disiplin sehingga dapat menurunkan penularan di tengah masyarakat,” tegas dia.
Jakarta: Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) sejak 18 Januari hingga 31 Januari 2021 diklaim membuat kasus covid-19 melandai. Salah satu indikator, turunnya tingkat hunian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) di fasilitas pelayanan covid-19.
“Selama periode pembatasan kegiatan dua minggu ini, perkembangan kasus aktif cenderung lebih melandai dibandingkan periode sebelumnya,” kata juru bicara Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Sebelum PPKM diberlakukan, selisih persentase kasus aktif mingguan sebesar 1,76 persen. Selisih kasus aktif harian menjadi 0,45 persen selama dua minggu PPKM diberlakukan.
Wiku menyebut BOR isolasi mandiri juga terdampak penerapan PPKM. Selisih perubahan keterisian isolasi mandiri pada dua minggu sebelum PPKM hanya di angka 0,72 persen. Selisihnya menjadi 8,1 persen saat PPKM diberlakukan.
“Angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” kata dia.
Tren serupa juga terjadi pada BOR
ruang perawatan intesif atau
intensive care unit (ICU) yang sempat mencapai 69,19 persen. Keterisian ICU turun menjadi 62,96 persen pada akhir minggu kedua PPKM.
“Intervensi pemerintah menambah tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU rumah sakit rujukan cukup berhasil menurunkan angka keterisian tempat tidur,” ucap Wiku.
Baca:
Rapor 2 Pekan PPKM Jakarta: Kasus Aktif Turun
Meski begitu, Wiku mengimbau masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan. Tren penanganan covid-19 yang membaik justru harus dipertahankan.
“Kami harap PPKM yang masih terus berlangsung lebih efektif dan disiplin sehingga dapat menurunkan penularan di tengah masyarakat,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)