Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) perluasan penggunaan Vaksin Comirnaty. Vaksin itu kini bisa dipakai sebagai dosis ketiga (booster) untuk kelompok usia remaja.
“BPOM menyetujui penambahan posologi dosis booster pada anak usia 16-18 tahun untuk Vaksin Comirnaty,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Agustus 2022.
Penny mengatakan vaksin tersebut merupakan salah satu dari 13 vaksin yang sudah mendapat EUA. Pemberian vaksin booster yang disetujui sebanyak satu dosis dengan takaran 0,3 mililiter (ml).
“Diberikan sekurang-kurangnya enam bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan Vaksin Comirnaty sehingga ini merupakan booster homolog,” papar dia.
Penny memastikan BPOM sudah mengevaluasi keamanan dan khasiat pemberian vaksin booster pada remaja dengan Vaksin Comirnaty. Hal itu berdasarkan data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun atau lebih.
“Hasil studi klinik menunjukkan adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan vaksinasi dosis primer,” jelas dia.
Penny mengungkapkan kejadian sampingan yang paling banyak terjadi ialah reaksi lokal pada tempat penyuntikan. Kemudian gangguan jaringan sendi dan otot, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, serta gangguan saluran cerna.
“Hasil tersebut konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian dua dosis primer Vaksin Comirnaty,” ujar dia.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) perluasan penggunaan Vaksin Comirnaty. Vaksin itu kini bisa dipakai sebagai dosis ketiga (
booster) untuk kelompok usia remaja.
“BPOM menyetujui penambahan posologi dosis
booster pada anak usia 16-18 tahun untuk Vaksin Comirnaty,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Agustus 2022.
Penny mengatakan vaksin tersebut merupakan salah satu dari 13 vaksin yang sudah mendapat EUA. Pemberian vaksin
booster yang disetujui sebanyak satu dosis dengan takaran 0,3 mililiter (ml).
“Diberikan sekurang-kurangnya enam bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan
Vaksin Comirnaty sehingga ini merupakan
booster homolog,” papar dia.
Penny memastikan BPOM sudah mengevaluasi keamanan dan khasiat pemberian vaksin
booster pada remaja dengan Vaksin Comirnaty. Hal itu berdasarkan data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun atau lebih.
“Hasil studi klinik menunjukkan adanya efektivitas pemberian
booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan vaksinasi dosis primer,” jelas dia.
Penny mengungkapkan kejadian sampingan yang paling banyak terjadi ialah reaksi lokal pada tempat penyuntikan. Kemudian gangguan jaringan sendi dan otot, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, serta gangguan saluran cerna.
“Hasil tersebut konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian dua dosis primer Vaksin Comirnaty,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)