Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapat hibah USD10 juta atau sekitar Rp155 miliar. Hibah itu untuk mencegah tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
"Pemerintah UEA berkomitmen memberikan hibah berupa financial aid sebesar USD10 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 November 2022.
Hal itu tertuang dalam Nota Diplomatik Kedutaan Besar PEA di Jakarta Nomor 1/3/19-281. Penandatanganan kerja sama itu digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sebagai chair B20 bidang kesehatan di Bali.
"Kesepakatan kerja sama itu fokus pada pengentasan TBC di Indonesia," papar Budi.
Budi mengatakan pengentasan TBC masuk dalam transformasi kesehatan pilar layanan kesehatan primer. Perusahaan di UEA akan mengembangkan pusat kesehatan dengan perusahaan Indonesia yang kuat dan mampu bersaing secara internasional.
"Untuk mencapai itu dibutuhkan teknologi kelas dunia dan sumber daya manusia kelas dunia," ujar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi mengungkapkan perusahaan Indonesia yang dipilih harus mampu memimpin langkah transformasi kesehatan di sektor swasta. Kemudian, berpengalaman dalam genom sekuensing dan analisis data.
"Kerja sama ini tonggak penting membangun kapabilitas Indonesia melalui transfer teknologi dan pengetahuan, serta memanfaatkan solusi terbaik untuk meningkatkan ekosistem kesehatan Indonesia," ucap dia.
Menurut Budi, Indonesia akan menerima segudan manfaat. Apalagi, populasi di Tanah Air terus bertambah.
"Ini memengaruhi kualitas kesehatan yang bagus dan memacu pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) mendapat hibah USD10 juta atau sekitar Rp155 miliar. Hibah itu untuk mencegah
tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
"Pemerintah
UEA berkomitmen memberikan hibah berupa
financial aid sebesar USD10 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 November 2022.
Hal itu tertuang dalam Nota Diplomatik Kedutaan Besar PEA di Jakarta Nomor 1/3/19-281. Penandatanganan kerja sama itu digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sebagai
chair B20 bidang kesehatan di Bali.
"Kesepakatan kerja sama itu fokus pada pengentasan TBC di Indonesia," papar Budi.
Budi mengatakan pengentasan TBC masuk dalam transformasi kesehatan pilar layanan kesehatan primer. Perusahaan di UEA akan mengembangkan pusat kesehatan dengan perusahaan Indonesia yang kuat dan mampu bersaing secara internasional.
"Untuk mencapai itu dibutuhkan teknologi kelas dunia dan sumber daya manusia kelas dunia," ujar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi mengungkapkan perusahaan Indonesia yang dipilih harus mampu memimpin langkah transformasi kesehatan di sektor swasta. Kemudian, berpengalaman dalam
genom sekuensing dan analisis data.
"Kerja sama ini tonggak penting membangun kapabilitas Indonesia melalui transfer teknologi dan pengetahuan, serta memanfaatkan solusi terbaik untuk meningkatkan ekosistem kesehatan Indonesia," ucap dia.
Menurut Budi, Indonesia akan menerima segudan manfaat. Apalagi, populasi di Tanah Air terus bertambah.
"Ini memengaruhi kualitas kesehatan yang bagus dan memacu pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)