Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Langkah Pemerintah Mencegah Kondisi Semakin Buruk Akibat Covid-19

Juven Martua Sitompul • 09 Agustus 2021 02:03
Jakarta: Pemerintah terus berupaya mencegah kondisi semakin buruk akibat covid-19. Kebijakan penanganan pandemi covid-19 bertumpu pada tiga pilar utama, pertama, kecepatan vaksinasi khususnya pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi.
 
"Pemerintah sedang meningkatkan jumlah vaksinasi harian mencapai 1.250.000 suntikan di bulan Agustus pada tujuh wilayah aglomerasi dan menyiapkan 1.230.000 suntikan vaksin di luar wilayah aglomerasi Jawa-Bali," kata juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, Minggu, 8 Agustus 2021.
 
Jodi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 258 juta vaksin siap suntik pada periode Agustus hingga Desember. Pilar kedua adalah penerapan 3M (mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang masif di seluruh komponen masyarakat.

Ketiga, kegiatan testing, tracing, dan treatment secara masif. Termasuk menjaga keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR), penambahan fasilitas isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan obat-obatan, dan pasokan oksigen.
 
"Pemerintah pada periode Agustus ini menargetkan 579.000 ribu tes per hari dan akan melakukan tracing kepada 10 kontak erat per kejadian kasus positif yang sudah mulai dijalankan oleh TNI dan Polri di lapangan," ujar Jodi.
 
Jodi menuturkan banyak pasien covid-19 meninggal karena menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing dan tidak terpantau tenaga kesehatan. "Ketika saturasi oksigen sudah turun atau mengalami pemburukan baru dibawa ke rumah sakit, sehingga berpotensi kematian karena terlambat mendapatkan penanganan," katanya.
 
Dia menjelaskan pemerintah telah menyiapkan tempat tidur untuk isolasi terpusat di Jawa Bali. Total 49 ribu lebih yang didukung personel dan dilengkapi berbagai fasilitas untuk perawatan pasien covid-19 seperti dokter, perawat, obat-obatan, oksigen, dan konsumsi pasien.
 
Jodi menyampaikan isolasi terpusat sangat penting terutama bagi pasien-pasien yang berisiko tinggi, ataupun yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, atau orang komorbid. Hal ini penting untuk mencegah penularan dan risiko kematian terutama kepada orang tua dan orang dengan komorbid.
 
Baca: Pemerintah Pastikan Ketersediaan dan Percepatan Vaksinasi
 
Dia mengatakan, upaya mendorong pasien masuk ke isolasi terpusat bukan tugas mudah. Maka dari itu, kata dia, kontribusi semua pihak, mulai dari pemda, TNI, Polri, bahkan lembaga lain seperti institusi pendidikan terus digencarkan.
 
"Untuk itu diharapkan pasien yang terkonfirmasi positif dan berisiko bersedia untuk menjalani perawatan di isolasi terpusat," tegas dia.
 
Sementara itu, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan tingginya angka kematian akibat covid-19 karena banyak pasien yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan kondisi kritis. Sehingga, pemerintah terus mengedukasi masyarakat melalui Satgas Covid-19.
 
Salah satunya, mengedukasi masyarakat untuk mengenal tanda sesak agar segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. "Kemudian, melakukan testing dini serta tracing. "Dan segera isolasi baik mandiri atau terpusat," kata Nadia.
 
Untuk mengantisipasi kondisi buruk akibat varian baru covid-19, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi. Nadia menyebut kunci agar penanganan covid-19 sukses adalah kolaborasi semua pihak.
 
"Pemerintah, masyarakat, swasta organisasi agama, organiasi masyarakat juga berbagai pihak baik universitas dan media," kata Nadia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan