Presiden Joko Widodo menerima kepingan album Metallica dari Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen. Foto: MTVN/Achmad Zulfikar Fazli.
Presiden Joko Widodo menerima kepingan album Metallica dari Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen. Foto: MTVN/Achmad Zulfikar Fazli.

Presiden Minta Dukungan Denmark soal Negosiasi IEU-CEPA

Achmad Zulfikar Fazli • 28 November 2017 14:01
Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta dukungan Denmark agar perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) segera selesai. Perundingan Indonesia-EU CEPA diluncurkan pada 18 Juli 2016, setelah Jokowi dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mencapai kesepakatan mengenai lingkup perundingan.
 
"Saya juga meminta dukungan Denmark terhadap negoisasi Indonesian EU Comprehensive Economics Partnership Agreement," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 28 November 2017.
 
Pada 2016, Uni Eropa adalah tujuan ekspor dan impor nonmigas terbesar ketiga bagi Indonesia. Total nilainya masing-masing sebesar USD14,4 miliar dan USD10,7 miliar.

Baca: Indonesia-Denmark Teken Deklarasi Kemitraan Inovatif
 
Secara keseluruhan, perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencapai USD25,2 miliar. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, neraca perdagangan menunjukkan surplus bagi Indonesia. Namun, investasi Uni Eropa ke Indonesia masih tergolong kecil dibandingkan investasi ke negara ASEAN lain.
 
Selain IEU-CEPA, Presiden juga menyampaikan keseriusan pemerintah Indonesia terhadap tindakan diskriminatuf kepada kelapa sawit. "Saya telah menyampaikan konsen serius Indonesia terhadap tindakan diskriminatif dan kampanye hitam terhadap kelapa sawit yang masih terus berlangsung di Eropa," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan