Suasana jalan yang gelap dan sepi di Jalan Diponegoro, Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 27 Maret 2020. Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Suasana jalan yang gelap dan sepi di Jalan Diponegoro, Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 27 Maret 2020. Foto: Antara/Oky Lukmansyah

Wali Kota: Local Lockdown untuk Jaga Warga Tegal

Siti Yona Hukmana • 28 Maret 2020 23:56
Jakarta: Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono, mengarantina wilayahnya selama empat bulan. Kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus korona (covid-19).
 
"Saya melakukan ini karena saya menjaga warga saya, kita sekarang itu statusnya sudah darurat siaga ya. Kita sudah menetapkan zona merah karena ada satu warga yang positif (terjangkit korona)," kata Dedy dalam diskusi, Sabtu, 28 Maret 2020. 
 
Dedy meyakini keputusannya sudah tepat. Pasalnya, banyak warga Tegal merantau ke Jakarta yang tengah dilanda wabah korona. Selain itu, Kota Tegal kerap disinggahi warga daerah tetangga yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Pemalang.

"Makanya saya membuat pembatas dengan istilah local lockdown ini maksudnya isolasi wilayah. Dengan keadaan darurat mereka harus dikarantina di kotanya, tidak boleh keluar dan juga tidak gampang orang masuk di Kota Tegal," ujar Dedy.
 
Menurut dia, setiap orang yang masuk dan keluar di Kota Tegal hanya bisa melalui beberapa pintu. Untuk masuk ke 'Kota Bahari' itu, pendatang bakal diperiksa dengan ketat.
 
"Harus menunjukkan identitasnya seperti KTP (kartu tanda penduduk), SIM (surat izin mengemudi), dan sebagainya. Jika ada yang terkena korona, melacaknya mudah," ungkap dia.
 
Eks anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu mengakui kebijakan mengisolasi wilayah ini sempat menuai polemik di masyarakat. Namun, dia mengeklaim kini publik setuju dengan keputusan ini.
 
"Awalnya masyarakat itu rata-rata menolak. Setelah tahu warganya ada yang positif, mereka itu merasa tidak nyaman kalau tidak dibatasi pergerakannya," aku Dedy.
 
Di sisi lain, dia memahami banyak warung Tegal di berbagai daerah yang tutup akibat wabah korona. Namun, dia mengimbau pemilik warung maupun perantau untuk menunda pulang ke kampung halaman. 
 
Wali Kota: <i>Local Lockdown</i> untuk Jaga Warga Tegal
Pekerja menurunkan beton movable concrete barrier (MBC) saat persiapan penutupan jalan di jalur Pantura Gajah Mada, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Maret 2020. Foto: Antara/Oky Lukmansyah
 
Baca: Pemerintah Didesak Terbitkan Aturan Main Karantina Wilayah
 
"Sayangi orang di Kota Tegal, karena kota ini sudah steril," jelas Dedy.
 
Sementara itu, akses masuk keluar Kota Tegal bakal ditutup pembatas jalan beton. Dedy juga mematikan lampu jalan protokol di kota itu. Kebijakan ini berlaku mulai Senin, 30 Maret, hingga Kamis, 30 Juli 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan