Salah satu pelaku UMKM asal Bali Ni Made Suartini. Foto: Medcom.id/Theofilus IFan Sucipto.
Salah satu pelaku UMKM asal Bali Ni Made Suartini. Foto: Medcom.id/Theofilus IFan Sucipto.

Digitalisasi Bantu UMKM Tetap Berjaya Selama Pandemi Covid-19

Theofilus Ifan Sucipto • 31 Agustus 2022 23:01
Bali: Digitalisasi dinilai berperan penting menjaga keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, pelaku UMKM bisa memperluas target pasar dan tidak perlu bertemu langsung untuk bertransaksi.
 
Salah satu pelaku UMKM asal Bali Ni Made Suartini merasakan betul manfaat digitalisasi. Suartini yang memulai usahanya sejak 2015 tetap eksis di tengah pandemi covid-19.
 
"Keuntungannya (digitalisasi) bisa meringankan beban suami, menyelolahkan anak, saat masa pandemi lagi susah-susahnya tapi saya bisa (bertahan)," kata Suartini di Nusa Dua, Bali, Rabu, 31 Agustus 2022.

Suartini bercerita, awalnya dia bergabung dengan Bukalapak sejak 2017 dan menjadi mitra perdana dari Bali. Perempuan yang berjualan makanan hingga pakaian di warung konvensional itu mendapat banyak pelatihan soal digitalisasi.
 
"Kita saling berkumpul, berbagi pengalaman, dan ada bimbingan dari yang tidak mengerti sekarang tahu (digitalisasi)," ujar dia.
 

Baca: Kominfo Ingin UMKM Rasakan Manfaat Migrasi Siaran Digital


Lantas, Suartini menerapkan berbagai informasi dan pengetahuan soal digitalisasi. Kini, warungnya melayani pembelian token listrik, isi ulang pulsa, paket data, transfer uang, hingga pembayaran pajak.
 
"Banyak perubahan dari segi keuntungan dan kemudahan (setelah melakukan digitalisasi). Justru waktu pandemi ada saja yang laris," papar dia.
 
Keuntungan digitalisasi lainnya, yakni membuat waktu dan tenaga lebih efisien. Suartini kini tidak perlu menutup warung saat hendak belanja bahan jualan.
 
"Itu menghabiskan banyak waktu. Sekarang tinggal pilih di HP, klik, besok barang (jualan) datang. Jadi banyak waktu untuk mengerjakan yang lain," jelas Suartini.
 
 

Suartini bersyukur dirinya mendapat kesempatan mengenal digitalisasi. Dia berharap UMKM lainnya di Bali segera mengikuti jejaknya.
 
"Walau warungnya kampungan, tapi isinya tidak kampungan," tegas dia.
 
Senada, Head of Public Relation Bureau Bukalapak Monica Chua menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan UMKM. Terutama saat pandemi covid-19 melanda Indonesia.
 
"Kita ingin membumikan G20 karena menyadari UMKM seperti Bu Made (Suartini) memegang 60 persen dari ekonomi Indonesia," tutur dia.
 
Mitra Bukalapak turut berpartisipasi dalam Industry Task Force (ITF) dalam Digital Economy Working Group (DEWG). Kehadiran Suartini untuk mematahkan asumsi pertemuan G20 hanya untuk pejabat tingkat tinggi.
 
Monica menuturkan Mitra Bukalapak membantu UMKM untuk bersaing. Apalagi, supermarket besar cenderung mematikan penjual konvensional.
 
"Jadi kita mendigitalisasi mereka (UMKM) dan memotong rantai pasok (dari distributor) sehingga (UMKM) dapat pilihan lebih banyak dengan harga yang lebih murah," jelas dia.
 
Monica berharap langkah tersebut menjadi teladan bagi negara G20. Supaya perekonomian negara-negara segera bangkit usai pandemi covid-19 dan UMKM tetap eksis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan