Jakarta: Sebanyak lebih dari dua ribu bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga medio September 2022. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 2.480 bencana,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 15 September 2022.
Bencana terbanyak yakni banjir dengan 994 kejadian, cuaca ekstrem 812 kejadian, dan tanah longsor dengan 436 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 197 kejadian serta gelombang pasang dan abrasi 21 kejadian.
“Gempa bumi 18 kejadian, kekeringan dua kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 140 korban jiwa. Bencana juga mengakibatkan 2.922.750 orang menderita dan mengungsi, 738 orang luka-luka, dan 25 orang hilang.
Selain itu, bencana menyebabkan 28.521 rumah rusak. Jumlah itu terdiri atas 4.933 rumah rusak berat, 5.174 rumah rusak sedang, dan 18.414 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 439 unit, fasilitas peribadatan 231 unit, fasilitas kesehatan 73 unit, 108 perkantoran, dan 127 jembatan,” tulis data tersebut.
Jakarta: Sebanyak lebih dari dua ribu
bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga medio September 2022. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 2.480 bencana,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Kamis, 15 September 2022.
Bencana terbanyak yakni banjir dengan 994 kejadian, cuaca ekstrem 812 kejadian, dan tanah longsor dengan 436 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 197 kejadian serta gelombang pasang dan abrasi 21 kejadian.
“Gempa bumi 18 kejadian, kekeringan dua kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Seluruh
bencana mengakibatkan 140 korban jiwa. Bencana juga mengakibatkan 2.922.750 orang menderita dan mengungsi, 738 orang luka-luka, dan 25 orang hilang.
Selain itu, bencana menyebabkan 28.521 rumah rusak. Jumlah itu terdiri atas 4.933 rumah rusak berat, 5.174 rumah rusak sedang, dan 18.414 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 439 unit, fasilitas peribadatan 231 unit, fasilitas kesehatan 73 unit, 108 perkantoran, dan 127 jembatan,” tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)