Alat pengecekan virus covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19. DOK UGM
Alat pengecekan virus covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19. DOK UGM

Epidemiolog: GeNose C19 Masih Perlu Riset untuk Jadi Alat Skrining

Sri Yanti Nainggolan • 28 Januari 2021 01:53
Jakarta: Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai belum tepat bila alat deteksi covid-19 Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 digunakan sebagai alat skrining. GeNose C19 baru seperti alat pengukur suhu tubuh.
 
"Karena masih membutuhkan riset yang lebih memadai," kata Dicky kepada Medcom.id, Rabu, 27 Januari 2021.
 
Dicky mengungkapkan beberapa negara juga mengembangkan alat skrining dengan model serupa. Namun, belum ada alat tes pernapasan sebagai alat skrining.

Dia mengingatkan hasil uji coba GeNose C19 hanya dapat mendeteksi tujuh hingga delapan dari 30 uji pemeriksaan swab test polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil positif covid-19. Artinya, masih banyak langkah yang harus dilakukan untuk menyempurnakan fungsi sebagai deteksi dini.
 
"Ini harus ditempatkan secara proporsional, jangan sampai menimbulkan masalah baru karena bisa menjadi false positive atau false negative," kata dia.
 
(Baca: GeNose C19 di Terminal dan Stasiun untuk Tekan Biaya)
 
Dia menjelaskan tingkat skrining GeNose C19 sama seperti pengukuran suhu tubuh. Peluang lolos atau tidak terdeteksi cukup besar. Alat itu tidak bisa disamakan dengan rapid test antigen maupun swab test PCR.
 
Pemerintah resmi menetapkan penggunaan GeNose C19 sebagai syarat perjalanan kereta api. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Pandemi Covid-19.
 
"Penggunaan GeNose berlaku pada 5 Februari. Untuk penumpang bus hanya random checking," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 26 Januari 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan