Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan (10-16 Februari 2021) di sejumlah wilayah. Saat ini, puncak musim hujan sedang berlangsung.
"Sebagian besar wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan, seperti Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.
Analisis BMKG menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Hal itu disebabkan munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga memengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Indonesia.
Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal. Berdasarkan kondisi tersebut, diprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten.
Baca: Ribuan Meter Kubik Sampah Diangkut dari Sungai
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (impact based forecast atau IBF), potensi banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status siaga ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, juga menunjukkan berpotensi banjir kategori menengah pada dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) ada di sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah, dan sebagian kecil Jawa Barat bagian timur.
Potensi yang sama dimiliki Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara, dan tengah.
Gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau kategori sedang sepekan ke depan berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga-Bintan, Selat Karimata, dan Laut Jawa.
Potrensi yang sama muncul di Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Laut Arafuru.
Gelombang dengan ketinggian 2,5- 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa, hingga NTT.
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi
cuaca ekstrem sepekan ke depan (10-16 Februari 2021) di sejumlah wilayah. Saat ini, puncak
musim hujan sedang berlangsung.
"Sebagian besar wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan, seperti Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.
Analisis BMKG menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Hal itu disebabkan munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga memengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Indonesia.
Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal. Berdasarkan kondisi tersebut, diprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten.
Baca:
Ribuan Meter Kubik Sampah Diangkut dari Sungai
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (
impact based forecast atau IBF), potensi banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status siaga ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, juga menunjukkan berpotensi banjir kategori menengah pada dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) ada di sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah, dan sebagian kecil Jawa Barat bagian timur.
Potensi yang sama dimiliki Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara, dan tengah.
Gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau kategori sedang sepekan ke depan berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga-Bintan, Selat Karimata, dan Laut Jawa.
Potrensi yang sama muncul di Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Laut Arafuru.
Gelombang dengan ketinggian 2,5- 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa, hingga NTT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)