Jakarta: Sektor transportasi diyakini menjadi tulang punggung negara di tengah pandemi covid-19. Namun, perlu ada penyesuaian jelang 2021 agar sektor transportasi tetap bertahan.
“Transportasi tetap jadi tulang punggung sebuah negara. Dari skala rumah tangga sampai antarnegara,” kata Vice President Asian Development Bank, Bambang Susantono, dalam diskusi virtual, Senin, 28 Desember 2020.
Pandemi covid-19 membuat sektor transportasi harus beradaptasi. Bambang mengusulkan tiga hal, yakni safety, digitalize, dan green (SDG) agar sektor transportasi kian kuat pada 2021.
Bambang menjelaskan prinsip safety memastikan keselamatan penumpang dan pengemudi transportasi. Keselamatan dalam konteks ini juga mencakup kesehatan melalui protokol kesehatan sehingga aman dari covid-19.
(Baca: Kemenhub Gandeng 10 Institusi Perkuat Riset Sektor Transportasi)
“Digitalize yaitu mendigitalisasi karena sekarang semua dipermudah dengan teknologi,” ujar Bambang.
Bambang mencontohkan digitalisasi melalui pembayaran non tunai. Hal itu memudahkan masyarakat dan mengurangi interaksi dengan orang lain.
“Berikutnya green atau memasuki normal baru dengan transportasi ramah lingkungan,” papar dia.
Penguatan sektor transportasi diyakini melancarkan mobilisasi orang dan barang. Sehingga, mampu mencegah efek domino, seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
“Karena kalau ada ketimpangan besar berdampak pada stabilitas sosial, ekonomi, politik, dan budaya,” tutur Bambang.
Jakarta: Sektor
transportasi diyakini menjadi tulang punggung negara di tengah pandemi
covid-19. Namun, perlu ada penyesuaian jelang 2021 agar sektor transportasi tetap bertahan.
“Transportasi tetap jadi tulang punggung sebuah negara. Dari skala rumah tangga sampai antarnegara,” kata Vice President Asian Development Bank, Bambang Susantono, dalam diskusi virtual, Senin, 28 Desember 2020.
Pandemi covid-19 membuat sektor transportasi harus beradaptasi. Bambang mengusulkan tiga hal, yakni
safety,
digitalize, dan
green (SDG) agar sektor transportasi kian kuat pada 2021.
Bambang menjelaskan prinsip
safety memastikan keselamatan penumpang dan pengemudi transportasi. Keselamatan dalam konteks ini juga mencakup kesehatan melalui protokol kesehatan sehingga aman dari covid-19.
(Baca:
Kemenhub Gandeng 10 Institusi Perkuat Riset Sektor Transportasi)
“
Digitalize yaitu mendigitalisasi karena sekarang semua dipermudah dengan teknologi,” ujar Bambang.
Bambang mencontohkan digitalisasi melalui pembayaran non tunai. Hal itu memudahkan masyarakat dan mengurangi interaksi dengan orang lain.
“Berikutnya
green atau memasuki normal baru dengan transportasi ramah lingkungan,” papar dia.
Penguatan sektor transportasi diyakini melancarkan mobilisasi orang dan barang. Sehingga, mampu mencegah efek domino, seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
“Karena kalau ada ketimpangan besar berdampak pada stabilitas sosial, ekonomi, politik, dan budaya,” tutur Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)