Jakarta: Adik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati, dilamar Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman. Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka membenarkan hal tersebut.
"Tanggal pastinya tanya yang bersangkutan langsung ya. Saya juga tidak tahu nanti acaranya (pernikahan) di Solo atau di Jakarta," kata Gibran di Solo, Senin, 21 Maret 2022.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Medcom.id, prosesi lamaran digelar saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerjanya di Solo selama dua hari, yaitu 11-12 Maret 2022.
Baca: Ketua MK Melamar Adik Kandung Jokowi
Profil Anwar Usman
Anwar Usman lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 31 Desember 1956. Ia tumbuh besar di tempat kelahirannya.
Ia menikah dengan Suhada Ahmad Sidik dan dikaruniai tiga anak yaitu Kurniati Anwar, Khairil Anwar, dan Sheila Anwar. Suhada meninggal pada 26 Febaruari 2021 karena penyakit jantung.
Dilansir dari mkri.id, Anwar Usman menjabat sebagai Ketua MK ke-6 sejak 2 April 2018. Sebelumnya, ia menjadi Wakil Ketua MK ke-5 dengan periode 14 Januari 2015 hingga 1 April 2018.
Anwar Usman juga menjabat sebagai Hakim Konstitusi dua periode. Periode pertama pada 2011-2016 dan periode kedua pada 2016-2026.
Perjalanan Karier Anwar Usman
Karier pertama Anwar Usman adalah guru honorer pada 1975. Ia bekerja sambil melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan lulus pada 1984.
Kemudian, Anwar Usman mencoba ikut tes menjadi calon hakim dan lulus. Ia diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.
Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah diduduki Anwar Usman di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997-2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003-2006. Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.
Selama berkarier, Anwar Usman mengambil Magister Hukum STIH IBLAM Jakarta (2001) dan melanjutkan S3 di Program Bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010).
Anwar Usman aktif di seni peran
Selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Ia tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.
Anwar Usman bahkan sempat beradu akting dengan Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono dalam film Perempuan dalam Pasungan (1980) karya Ismail Soebarjo. Film tersebut mendapat Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1981.
Perjalanan Karier Anwar Usman
Karier pertama Anwar Usman adalah guru honorer pada 1975. Ia bekerja sambil melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan lulus pada 1984.
Kemudian, Anwar Usman mencoba ikut tes menjadi calon hakim dan lulus. Ia diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.
Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah diduduki Anwar Usman di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997-2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003-2006. Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.
Selama berkarier, Anwar Usman mengambil Magister Hukum STIH IBLAM Jakarta (2001) dan melanjutkan S3 di Program Bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010).
Anwar Usman aktif di seni peran
Selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Ia tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.
Anwar Usman bahkan sempat beradu akting dengan Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono dalam film Perempuan dalam Pasungan (1980) karya Ismail Soebarjo. Film tersebut mendapat Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1981.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
