Keberadaan sesar ini telah menjadi perhatian para ahli geologi karena potensinya memicu aktivitas seismik di wilayah tersebut.
Seperti hari ini, Rabu, 18 September 2024 telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang diyakini BMKG akibat pergerakan geser turun Sesar Garsela. Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan di wilayah Kabupaten Bandung.
Lantas, apa itu sesar garsela? Seberapa bahaya sesar garsela ini? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.
Baca juga: Gempa M 4,9 di Kabupaten Bandung Dipicu Pergeseran Sesar Garsela |
Apa itu Sesar Garsela?
Sesar Garsela digolongkan sebagai sesar mendatar, artinya pergeseran relatif antara blok-blok kerak yang saling berbatasan terjadi secara horizontal. Struktur sesar ini memanjang dari arah barat laut ke tenggara, melintasi wilayah Kabupaten Garut, Bandung, dan Cianjur. Panjang sesar diperkirakan mencapai sekitar 120 kilometer.
Sebagai sesar aktif, Sesar Garsela memiliki potensi untuk menghasilkan gempa bumi. Hal ini karena akumulasi tekanan pada bidang sesar dapat menyebabkan pelepasan energi secara tiba-tiba, yang memicu getaran tanah. Magnitudo gempa yang dihasilkan oleh Sesar Garsela bervariasi, namun diperkirakan dapat mencapai hingga 7,0 SR.
Selain memicu gempa bumi, aktivitas Sesar Garsela juga dapat menyebabkan longsor dan pergeseran tanah. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Sesar Garsela perlu mewaspadai potensi bencana yang dapat terjadi akibat aktivitas patahan ini.
Untuk meminimalisir risiko bencana yang ditimbulkan oleh aktivitas Sesar Garsela, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif.
Baca juga: 7 Fakta Gempa Bandung Hari Ini, Penyebab hingga Kereta Cepat Whoosh Dibatalkan |
Upaya Mitigasi
Pemerintah dan masyarakat perlu mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko dampak gempa bumi yang dipicu oleh Sesar Garsela. Upaya mitigasi tersebut meliputi:
- Pendidikan dan Penyuluhan: Mendidik masyarakat tentang potensi bahaya gempa bumi dan cara menanggulanginya.
- Pembuatan Peta Zona Rawan Gempa: Mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi tinggi mengalami gempa bumi dan melakukan perencanaan tata ruang sesuai dengan potensi tersebut.
- Penegakan Bangunan Tahan Gempa: Menerapkan standar bangunan yang tahan gempa untuk meminimalisir kerusakan akibat gempa.
- Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem peringatan dini gempa untuk memberikan waktu kepada masyarakat untuk berlindung.
Dengan upaya mitigasi yang tepat, risiko dampak gempa bumi yang dipicu oleh Sesar Garsela dapat dikurangi dan keselamatan masyarakat dapat terjamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di