Conrad Bali
Conrad Bali

Cara Karyawan Hilton Tambah Kapasitas Komunitas Lokal melalui Program Mentorship

Muhammad Syahrul Ramadhan • 23 September 2025 21:22
Jakarta: Sebagai perusahaan perhotelan global terkemuka dengan 24 merek berkelas dunia Hilton mempunyai program untuk meningkatkan kapasitas karyawannya. Melalui program ini karyawan didorong untuk tumbuh berkembang sehingga bermanfaat bagi komunitas lokal.
 
Melalui program tersebut ada dua sosok yang berhasil meningkatkan kapasitasnya dan juga berkontribusi nyata bagi komunitas. Keduanya adalah Nyoman Bonarta dan Ajik Lanang.
 

Nyoman Bonarta: dari bar waiter hingga berkontribusi untuk petani lokal


Nyoman Bonarta kini sukses meniti karier sebagai Poolside Bar Manager dan memimpin tim beranggotakan 20 orang. Perjalanan Nyoman yang dulunya bekerja sebagai petani di daerah Gianyar ini tidak mudah.
 
Nyoman memulai kariernya dengan menjadi menjadi bar waiter. Untuk meningkatkan kemampuannya ia rutin belajar dan meningkatkan kapasitasnya dirinya dengan belajar bahasa Inggris.

“Saat itu, saya tidak memiliki pengalaman sama sekali di industri ini, bahkan kemampuan bahasa Inggris saya masih sangat terbatas. Sebelumnya, saya bekerja sebagai petani padi di Gianyar. Karena itu, kesempatan untuk dapat bekerja di sebuah resor mewah terasa seperti sebuah lompatan besar bagi saya,” kata Nyoman kepada Medcom.id, Selasa, 23 September 2025.
 
Nyoman mengungkapkan selain meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, ia juga belajar pengopreasian komputer. Dalam kegiatan tersebut dirinya mendapat pendampingan dari perusahaan melalui program pelatihan dan pengembangan.
 
“Berkat dukungan mentor serta program pelatihan dan pengembangan di Hilton, saya perlahan naik dari Bar Waiter hingga akhirnya dipercaya sebagai Poolside Bar Manager,” jelasnya.
 
“Pengalaman awal ini mengajarkan saya arti penting ketekunan dan belajar tanpa henti. Meski tanpa latar belakang di bidang perhotelan, saya berusaha menghadapi setiap tantangan dengan sepenuh hati dan memberikan usaha yang maksimal karena ingin meniti karir di industri ini,” tambahnya.
 
Tidak hanya itu, Nyoman juga mempelajari tentang praktik keberlanjutan (sustainability). Pemahaman baru tentang praktik keberlanjutan ini kemudian menginspirasinya untuk berbagi ilmu ke petani yang ada di desanya.
 
“Praktik keberlanjutan (sustainability) yang saya pelajari di Conrad Bali benar-benar menginspirasi dan mengubah cara pandang saya. Saya menyadari bahwa metode seperti upcycling dan pengurangan limbah juga bisa membawa manfaat nyata bagi desa saya. Kesadaran itulah yang mendorong saya untuk mulai membagikan teknik-teknik tersebut kepada para petani lokal,” jelasnya.
 
“Bagi saya, keberlanjutan dalam perhotelan tidak hanya sebatas di area resor, tetapi juga tentang menciptakan efek berantai yang bermakna bagi masyarakat luas.”
 
Baca juga: 5 Ciri Khas Hotel yang jadi Favorit Generasi Milenial

 
Saat ini sudah ada 50 petani yang mendapat pendampingan dari Nyoman. Mereka diajari untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk serta pakan ikan yang terbukti mampu menekan biaya operasional sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
 
“Sejauh ini, lebih dari 50 petani padi dan sayuran di desa saya telah menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Kami memperkenalkan cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk serta pakan ikan yang terbukti mampu menekan biaya operasional sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” jarnya.
 
Ia pun mengaku bahagia bisa membagikan ilmu yang bisa berdampak besar bagi kehidupan para petani dan kelestarian lingkungan. 
 
“Rasanya sangat membahagiakan melihat perubahan kecil ini bisa membawa dampak besar, baik bagi kehidupan para petani maupun bagi kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Ajik Lanang Sosok Mentor yang kaya pengalaman

Ajik Lanang yang kini menjadi Banquet Chef di Conrad Bali juga tidak kalah inspiratif. Sosok yang mulai sejak pre-opening Conrad Bali pada 2004 silam ini telah melahirkan beberapa chef berbakat.
 
Ini tidak lepas sebagai sosoknya selain lihai di lingkungan dapur tapi juga andal sebagai seorang mentor untuk para chef muda. Menurutnya menjadi mentor dan membantu chef muda meningkatkan kemampuannya menjadi sebuah kebanggan tersendiri.
 
“Menyaksikan mereka tumbuh dan berhasil, bahkan ada yang menjadi executive chef. Pencapaian mereka memberi motivasi yang luar biasa dan menginspirasi saya untuk terus belajar, tetap rendah hati, dan terus tulus berkontribusi pada komunitas kuliner,” ungkapnya.
 
Lanang mengaku lebih senang praktik langsung dalam sesi mentoring. Dengan begitu ia tidak hanya membagikan kemampuan teknik, tetapi juga sekaligus menanamkan nilai disiplin, kerja sama, dan kebanggaan terhadap profesi chef. 
 
“Banyak dari mereka yang pernah saya bimbing kini berkembang menjadi chef yang luar biasa, dan menyaksikan kesuksesan mereka adalah penghargaan terbesar bagi saya,” tegasnya.
 
Tidak sampai di situ Lanang yang sudah 20 tahun menjadi chef dan juga mentor ini mengaku terus belajar, termasuk tentang praktik dapur berkelanjutan (sustainable kitchen). Praktik tersebut ia pelajari langsung dari pelatihan di Bangkok. 
 
“Saya selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengasah keterampilan dan program pelatihan Hilton sangat berperan penting bagi pengembangan diri saya, khususnya pelatihan di Bangkok yang mengajarkan praktik dapur berkelanjutan (sustainable kitchen). Pelajaran itu saya terapkan kembali di Conrad Bali,” ungkapnya.
 
“Contohnya dengan mengolah sisa daging untuk meminimalkan limbah makanan serta membuat kompos dari bahan organik. Rasa ingin tahu dan keterbukaan terhadap ide-ide baru membuat semangat saya tetap menyala,” imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan