Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya  (tengah). Dokumentasi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (tengah). Dokumentasi.

Menteri LHK: Karhutla Penyumbang Emosi Karbon Terbesar

Siti Yona Hukmana • 15 September 2021 14:55
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyumbang emosi karbon paling besar. Karhutla bahkan membuat perubahan iklim akibat kerusakan atmosfer.
 
"Sebagai gambaran adalah kira-kira kalau karbonnya itu 900 juta yang rusak itu kira-kira 486 juta, asalnya itu dari karhutla, jadi, 50 persen lebih," kata Siti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 15 September 2021.
 
Siti meyakini persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik. Sebab, Polri telah meluncurkan aplikasi sistem analisa pencegahan (ASAP) karhutla digital nasional yang terintegrasi antarlembaga. Dia menghadiri langsung peluncuran aplikasi tersebut.

Menurut politikus Partai NasDem itu, ASAP sangat partisipatif. Sebab, dapat mendeteksi berbagai kasus karhutla. Seperti pembalakan liar dan perambahan.
 
"Jadi sistem yang sangat baik menurut saya, secara kelembagaan itu sangat menolong dan membuat kebanggaan bagi Indonesia. Karena, kalau kita lihat sistem itu begitu baik dan nyata di lapangan," kata Siti.
 
Baca: Polri Luncurkan Aplikasi Sistem Analisa Pencegahan Karhutla
 
Siti mengusulkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar ASAP menjadi percontohan pada Perhelatan Konferensi Para Pihak atau Conference of Parties (COP) Ke-26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Glasgow, Inggris, pada 30 Oktober-12 November 2021. Menurut dia, diskusi karhutla di ASEAN maupun Uni Eropa selalu dilakukan.
 
"Dan Indonesia menjadi contoh yang baik dan sudah beberapa negara itu belajar dari Indonesia. Jadi, saya kira apa yang dilakukan Indonesia sendiri di dunia secara nasionalis itu memang banyak hal yang cukup membanggakan," ujar Siti.
 
Polri meluncurkan ASAP digital nasional. Aplikasi itu dapat mengetahui informasi karhutla dan mendeteksi pelaku lebih cepat.
 
Polri menyiapkan 28 titik kamera closed-circuit television (CCTV) yang tersebar di 10 kepolisian daerah (Polda) rawan Karhutla. Di antaranya, Polda Jambi, Polda Sumatra Selatan (Sumsel), Polda Aceh, Polda Sumatra Utara (Sumut(, Polda Riau, Polda Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Polda Kalimantan Barat (Kalbar), Polda Kalimantan Timur (Kaltim), dan Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
 
Polisi akan menambah 40 titik kamera CCTV di 10 Polda tersebut hingga Desember 2021. Pemantauan melalui CCTV yang terintegrasi dengan aplikasi ASAP Digital dapat membantu proses pelacakan titik-titik kebakaran.
 
Kamera CCTV dapat memantau dalam 360 derajat dengan jangkauan 4 km dan cakupan radius 8 km. Kamera itu juga dapat menjangkau lahan seluas 5.026 hektare (ha).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan