Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan ketersediaan akses vaksinasi covid-19 untuk Suku Badui, Kabupaten Lebak, Banten. Vaksinasi disediakan guna membentuk kekebalan kelompok.
Budi mengatakan hingga akhir 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengejar target tambahan 100 juta penerima vaksin covid-19. Namun, kelompok yang masih sulit diakses, salah satunya masyarakat adat.
"Mereka memiliki hak yang sama untuk divaksinasi. Saya berusaha keras, untuk Badui Dalam maupun Badui Luar juga sama," ujar Budi di Kabupaten Lebak, Kamis, 14 Oktober 2021.
Tak hanya Suku Badui, Budi mengatakan pihaknya menggandeng komunitas adat terpencil dan tradisional lainnya. Mereka dijamin bisa mendapatkan vaksin covid-19.
Baca: Vaksinasi Dosis Pertama di Bali Mencapai 99%
"Harus kita vaksin tanpa merusak kain sosial mereka karena mereka punya pemahaman dan pengertian masing-masing yang harus kita hormati," ujar dia.
Budi menyinggung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) kategori ketiga, yakni mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan untuk semua orang. Poin ini mengandung filosofi bila semua golongan memiliki hak atas kesehatan dan kesejahteraan yang sama.
Di sisi lain, Budi mengatakan Kemenkes terus berupaya keras agar warga adat mau divaksinasi. Dia yakin dengan komunikasi yang baik, masalah tersebut berhasil dipecahkan.
"Nanti saya coba masuk ke (Badui) dalam mau lihat, kalau kita bisa yakinkan, mudah-mudahan teman-teman di dalam bisa diajak bekerja sama vaksinasi," ujar dia.
Kepala Puskesmas Desa Cisimeut, Lebak, Maytri, mengungkapkan pada vaksinasi selama 14-15 Oktober 2021, 1.000 jiwa ditargetkan divaksinasi. Target ini termasuk 200 warga Suku Badui yang telah memiliki nomor induk kependudukan (NIK).
Sasaran vaksinasi Suku Badui untuk umur 12 ke atas mencapai 8.475 orang. Per 2020, ada 11.980 jiwa terdata di Suku Badui.
"Tidak semua orang Badui memiliki KTP, tetapi kami bersama Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), alhamdulillah, mereka dengan senang hati, tidak dipaksa, mau divaksinasi," ujar Maytri.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan ketersediaan akses
vaksinasi covid-19 untuk Suku Badui, Kabupaten Lebak, Banten.
Vaksinasi disediakan guna membentuk kekebalan kelompok.
Budi mengatakan hingga akhir 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengejar target tambahan 100 juta penerima vaksin covid-19. Namun, kelompok yang masih sulit diakses, salah satunya masyarakat adat.
"Mereka memiliki hak yang sama untuk
divaksinasi. Saya berusaha keras, untuk Badui Dalam maupun Badui Luar juga sama," ujar Budi di Kabupaten Lebak, Kamis, 14 Oktober 2021.
Tak hanya Suku Badui, Budi mengatakan pihaknya menggandeng komunitas adat terpencil dan tradisional lainnya. Mereka dijamin bisa mendapatkan vaksin covid-19.
Baca:
Vaksinasi Dosis Pertama di Bali Mencapai 99%
"Harus kita vaksin tanpa merusak kain sosial mereka karena mereka punya pemahaman dan pengertian masing-masing yang harus kita hormati," ujar dia.
Budi menyinggung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) kategori ketiga, yakni mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan untuk semua orang. Poin ini mengandung filosofi bila semua golongan memiliki hak atas kesehatan dan kesejahteraan yang sama.
Di sisi lain, Budi mengatakan Kemenkes terus berupaya keras agar warga adat mau divaksinasi. Dia yakin dengan komunikasi yang baik, masalah tersebut berhasil dipecahkan.
"Nanti saya coba masuk ke (Badui) dalam mau lihat, kalau kita bisa yakinkan, mudah-mudahan teman-teman di dalam bisa diajak bekerja sama vaksinasi," ujar dia.