Jakarta: Basarnas memulai operasi pencarian helikopter logistik eksplorasi kontraktor perusahaan tambang nikel Weda Bay Industri Park (IWIP) yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Kondisi cuaca jadi salah satu faktor penentu keberhasilan.
Kepala Kantor Basarnas Ternate Fatur Rahman mengaku personelnya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca penerbangan Rabu pagi ini. Ia memaparkan helikopter Bell 429 PK-WSW yang dikendarai oleh dua pilot dan mengangkut seorang penumpang tersebut dilaporkan hilang pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 13.40 WIT.
“Saat itu pilot telah melewati ketinggian 2.000 kaki,” ujar dia dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.
Ia menuturkan sebelum dilaporkan hilang, sekitar pukul 13.15 WIT, pilot sempat melapor kepada petugas pendaratan (HLO) setempat kalau dia mendengar suara ledakan. Hal itu terungkap dari rekaman radio penerbangan yang memuat percakapan pilot dengan petugas pendaratan helikopter yang diterima Basarnas.
Berbekal informasi tersebut, tim Basarnas langsung berangkat ke lokasi pada Selasa, 20 Februari 2024. Namun terkendala hujan.
Pencarian mulai dilakukan hari ini, 21 Februari 2024. Operasi pencarian itu bekerja sama dengan Kepolisian Resor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Tengah dan perwakilan tim perusahaan.
Tim gabungan yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan tersebut, akan menelusuri kawasan titik pertama helikopter dilaporkan hilang kontak pada rute koordinat 0°28'13.47"N /127°56'0.19"E - 0°39'20.54"N /127°58'17.28"E Halmahera Tengah. Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan, sehingga butuh kesiapsiagaan.
Jakarta:
Basarnas memulai operasi pencarian
helikopter logistik eksplorasi kontraktor perusahaan tambang nikel Weda Bay Industri Park (IWIP) yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Kondisi cuaca jadi salah satu faktor penentu keberhasilan.
Kepala Kantor Basarnas Ternate Fatur Rahman mengaku personelnya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca penerbangan Rabu pagi ini. Ia memaparkan helikopter Bell 429 PK-WSW yang dikendarai oleh dua pilot dan mengangkut seorang penumpang tersebut dilaporkan hilang pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 13.40 WIT.
“Saat itu pilot telah melewati ketinggian 2.000 kaki,” ujar dia dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.
Ia menuturkan sebelum dilaporkan hilang, sekitar pukul 13.15 WIT, pilot sempat melapor kepada petugas pendaratan (HLO) setempat kalau dia mendengar suara ledakan. Hal itu terungkap dari rekaman radio penerbangan yang memuat percakapan pilot dengan petugas pendaratan helikopter yang diterima Basarnas.
Berbekal informasi tersebut, tim Basarnas langsung berangkat ke lokasi pada Selasa, 20 Februari 2024. Namun terkendala hujan.
Pencarian mulai dilakukan hari ini, 21 Februari 2024. Operasi pencarian itu bekerja sama dengan Kepolisian Resor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Tengah dan perwakilan tim perusahaan.
Tim gabungan yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan tersebut, akan menelusuri kawasan titik pertama helikopter dilaporkan hilang kontak pada rute koordinat 0°28'13.47"N /127°56'0.19"E - 0°39'20.54"N /127°58'17.28"E Halmahera Tengah. Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan, sehingga butuh kesiapsiagaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)