Ilustrasi polio/Medcom.id
Ilustrasi polio/Medcom.id

Imunisasi PIN Polio Diprediksi Jangkau 8,7 Juta Anak

M Iqbal Al Machmudi • 09 Maret 2024 10:57
Jakarta: Imunisasi 2 kali putaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio telah telah dilakukan pada Januari hingga akhir Februari 2024. Diprediksi menjangkau 8,7 juta anak di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
 
Diketahui Sub PIN merupakan respon cepat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023. Putaran pertama imunisasi dimulai pada 15 Januari dan putaran kedua pada 19 Februari.
 
Hingga 5 Maret 2024, sekitar 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di wilayah-wilayah sasaran telah menerima dua dosis penuh vaksin polio, yang melindungi mereka dari penyakit yang sangat menular itu.

Di kedua fase Sub PIN Polio, tenaga kesehatan juga melakukan kunjungan dari pintu ke pintu untuk membantu memastikan cakupan imunisasi yang maksimal, bersamaan dengan imunisasi yang dilakukan di sekolah, posyandu, dan puskesmas.
 
Baca: Pakar Unair Sebut Perlu Pendekatan Holistik untuk Hadapi Evolusi Polio

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengapresiasi kinerja berbagai pihak dalam menangani KLB Polio dan menyukseskan imunisasi Sub PIN Polio di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman DI Yogyakarta.
 
"Komitmen kami dengan memberikan perhatian khusus kepada wilayah yang cakupan imunisasinya rendah dan rawan terjadinya KLB melalui penguatan imunisasi rutin," kata Maxi dalam keterangannya, Sabtu, 9 Maret 2024.
 
Maxi mengatakan pemerintah melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut, dan surveilans polio lingkungan. Ia juga meminta masyarakat, terutama orang tua untuk melengkapi imunisasi polio anaknya, yakni 4 kali tetes usia 1 sampai 4 bulan dan 2 kali suntik usia 4 sampai 9 bulan, serta imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.
 
"Jangan buang air besar sembarang, harus sesuai di jamban, Jangan sembarangan, kemudian cuci tangan pakai sabun. Juga segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak di bawah usia 15 tahun," ujar dia.
 
Poliomyelitis (polio) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian dalam hitungan jam. Penyakit ini menyebar melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus polio.
 
Sejak 2014, Indonesia telah bebas polio dan mempertahankan status tersebut, bahkan di tengah respons covid-19. Namun, tantangan tetap ada karena rendahnya cakupan imunisasi rutin dan kondisi sanitasi yang tidak memadai di daerah-daerah tertentu.
 
Sementara itu, perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman mengatakan pencapaian 8,7 juta anak di 3 wilayah tersebut adalah tonggak penting dalam perjuangan melawan polio.
 
"Hal ini menggarisbawahi kekuatan kolaborasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dan merupakan bukti komitmen kita bersama untuk memastikan masa depan tanpa polio di Indonesia," ungkapnya.
 
Dalam perjuangan melawan polio, keamanan dan kemanjuran vaksin polio telah terbukti secara konsisten, memberikan pertahanan penting terhadap penyakit yang tidak perlu–tidak boleh–bertahan lama.
 
Khususnya, inisiatif global telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam memperkenalkan alat-alat inovatif untuk meningkatkan pelaksanaan kampanye imunisasi yang cepat dan berkualitas tinggi, memastikan cakupan imunisasi yang luas selama wabah.
 
M Iqbal Al Machmudi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan