Jakarta: Ratusan karyawan muda PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) turun ke lapangan mengajak warga menghijaukan wilayah sekitar pelabuhan. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh di 12 kantor cabang IPC, dimulai dari Kantor Cabang IPC Pelabuhan Cirebon.
“Mengajak sekitar 300 warga yang tinggal di sekitar pelabuhan melakukan penanaman pohon serta bersih-bersih pantai dan sungai. Ini bagian dari kegiatan IPC Peduli yang merupakan program corporate social responsibility (CSR) IPC,” kata General Manager IPC Kantor Cabang Pelabuhan Cirebon, Udin Mahmudin, di bantaran Sungai Cipadu, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungpuk, Senin, 11 November 2019.
Menurut dia, IPC menerapkan program padat karya tunai (PKT). Warga sengaja dilibatkan dalam kegiatan penghijauan di lingkungannya sendiri.
Selain mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bersihnya lingkungan, warga yang terlibat juga menerima manfaat jangka pendek program PKT. Salah satu contohnya fasilitas dan peralatan kebersihan di lingkungan mereka masing-masing.
“Secara keseluruhan di 12 cabang pelabuhan IPC, ada sekitar 3.600 warga yang terlibat,” jelas Udin.
Area yang dibersihkan dan dihijaukan memanjang sekitar 3 kilometer di pesisir sekitar pelabuhan. Di area itu sekarang disiapkan tempat-tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“IPC Muda juga berkolaborasi dengan tokoh muda wilayah setempat mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan membiasakan membuang sampah di tempat sampah. Anak-anak muda tersebut punya pendekatan tersendiri dalam berkampanye, misalnya dengan sharing session, dan juga bersama-sama memanfaatkan media sosial,” kata dia.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Anwar Sanusi mengapresiasi kegiatan ini. Dia mengingatkan bencana ekologi seperti banjir datang karena ulah tangan manusia.
"Dijajah plastik saja kita sudah repot. Kurangnya kesadaran dan resapan, kalau dibiarkan semakin parah. Karena ke depan harus didukung dengan penghijauan," kata Sanusi.
Penyaringan air laut dari sampah saja tak cukup. Harus ada penghijauan. Di musim hujan, aliran sungai yang meluap pun bisa diminamilisasi. Pada 2020, Sanusi menegaskan warga yang masih buang sampah sembarangan akan terkena sanksi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kp2Rr7N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ratusan karyawan muda PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) turun ke lapangan mengajak warga menghijaukan wilayah sekitar pelabuhan. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh di 12 kantor cabang IPC, dimulai dari Kantor Cabang IPC Pelabuhan Cirebon.
“Mengajak sekitar 300 warga yang tinggal di sekitar pelabuhan melakukan penanaman pohon serta bersih-bersih pantai dan sungai. Ini bagian dari kegiatan IPC Peduli yang merupakan program
corporate social responsibility (CSR) IPC,” kata General Manager IPC Kantor Cabang Pelabuhan Cirebon, Udin Mahmudin, di bantaran Sungai Cipadu, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungpuk, Senin, 11 November 2019.
Menurut dia, IPC menerapkan program padat karya tunai (PKT). Warga sengaja dilibatkan dalam kegiatan penghijauan di lingkungannya sendiri.
Selain mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bersihnya lingkungan, warga yang terlibat juga menerima manfaat jangka pendek program PKT. Salah satu contohnya fasilitas dan peralatan kebersihan di lingkungan mereka masing-masing.
“Secara keseluruhan di 12 cabang pelabuhan IPC, ada sekitar 3.600 warga yang terlibat,” jelas Udin.
Area yang dibersihkan dan dihijaukan memanjang sekitar 3 kilometer di pesisir sekitar
pelabuhan. Di area itu sekarang disiapkan tempat-tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“IPC Muda juga berkolaborasi dengan tokoh muda wilayah setempat mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan membiasakan membuang sampah di tempat sampah. Anak-anak muda tersebut punya pendekatan tersendiri dalam berkampanye, misalnya dengan sharing session, dan juga bersama-sama memanfaatkan media sosial,” kata dia.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Anwar Sanusi mengapresiasi kegiatan ini. Dia mengingatkan bencana ekologi seperti banjir datang karena ulah tangan manusia.
"Dijajah plastik saja kita sudah repot. Kurangnya kesadaran dan resapan, kalau dibiarkan semakin parah. Karena ke depan harus didukung dengan penghijauan," kata Sanusi.
Penyaringan air laut dari sampah saja tak cukup. Harus ada penghijauan. Di musim hujan, aliran sungai yang meluap pun bisa diminamilisasi. Pada 2020, Sanusi menegaskan warga yang masih buang sampah sembarangan akan terkena sanksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)