Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut B. Pandjaitan (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut B. Pandjaitan (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).

Banyak Pihak Terkait, Luhut Sebut Kasus Rusaknya Terumbu Karang Rumit

Sonya Michaella • 17 Maret 2017 11:47
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, permasalahan terumbu karang di Papua di mana ditabrak oleh kapal pesiar adalah insiden yang cukup rumit.
 
Pasalnya, kapal Caledonian Sky ini ternyata dioperasikan oleh perusahaan Swedia di mana berbendera Bahama. Namun kapten kapal adalah warga negara Inggris yang tinggal di Florida, Amerika Serikat.
 
"Tapi pembelian tiket kapal ini di Inggris. Sudah ada beberapa langkah yang kita ambil," tegas Luhut ketika ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat 17 Maret 2017.
 
"Evaluasi mengenai kerusakan sudah berjalan. Lalu kita sedang berupaya menyelesaikan ini secara legal karena melibatkan banyak pihak," lanjutnya.
 
 
Selain itu, Luhut juga menekankan bagaimana caranya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang mencakup semua regulasinya.
 
Kerusakan terumbu karang ini sedang diproses dan dinilai oleh tim terpadu yang terkait dari semua instansi pemerintah.
 
"Mengenai kerumitan kapal ini, kita juga akan undang negara terkait. Tapi prinsipnya kita harus menyelesaikan permasalahan ini, karena kerusakan cukup besar," ungkap Luhut.
 
"Asuransi kapal siap sedia untuk ganti rugi, datanya juga sudah ada," katanya lagi.
 
 
Kronologi rusaknya terumbu karang di Raja Ampat diawali masuknya MV Caledonian Sky yang dinakhodai Kapten Keith Michael Taylor, Jumat 3 Maret. Kapal berbobot 4.200 gross tonase, membawa 102 turis dan 79 anak buah kapal (ABK).
 
Setelah mengelilingi pulau untuk mengamati keanekaragaman burung serta menikmati pementasan seni, para penumpang kembali ke kapal pada siang hari itu. Kapal pesiar itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Bitung pada pukul 12.41 WIT.
 
Di tengah perjalanan menuju Bitung, MV Caledonian Sky kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat. Untuk mengatasi hal ini Kapten Keith Michael Taylor merujuk pada petunjuk GPS dan radar tanpa mempertimbangkan faktor gelombang dan kondisi alam lainnya.
 
Saat kapal itu kandas, kapal penarik (tug boat) TB Audreyrob Tanjung Priok tiba di lokasi untuk mengeluarkan kapal pesiar tersebut. Upaya tersebut awalnya tidak berhasil karena kapal MV Caledonian Sky terlalu berat.
 
Kapten terus berupaya menjalankan kapal Caledonian Sky hingga akhirnya berhasil kembali berlayar pada pukul 23.15 WIT pada 4 Maret. Bebasnya Caledonian Sky meninggalkan jejak, terumbu karang di Raja Ampat ternyata rusak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan