Ilustrasi perempuan. Medcom.id
Ilustrasi perempuan. Medcom.id

Pemerintah Diminta Tingkatkan Proteksi Perempuan Selama Korona

Cindy • 21 April 2020 12:40
Jakarta: Pemerintah dinilai belum maksimal memberikan perlindungan pada perempuan selama masa pandemi virus korona (covid-10). Khususnya terkait kekerasan seksual dan diskriminasi.
 
“Oleh karena itu, ini harus diproteksi betul oleh pemerintah,” kata Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Yayah Ruchyati di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 21 April 2020.
 
Yayah menuturkan situasi pandemi korona amat berbahaya apalagi bagi perempuan. Perempuan masih kerap mendapatkan pelecehan seksual.

Dia mengatakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga meningkat di masa ini. Suami yang kurang pemasukan karena pandemi virus korona kerap melampiaskan kekesalan kepada istri.
 
(Baca: Khofifah Sebut Peran Perempuan selama Pandemi Korona Diuji)
 
“Hal seperti ini terjadi di Perancis dan Jepang. Kasus KDRT-nya tinggi sekali. Mudah-mudahan perempuan Indonesia tidak seperti itu,” ucap Yayah.
 
Yayan meminta pemerintah juga meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil selama masa pandemi korona. Puskesmas harus memberi ruang khusus bagi ibu hamil untuk pemeriksaan kehamilan.
 
“Ibu hamil mau memeriksa kehamilan di puskesmas jadi susah karena fasilitas kesehatan yang ada dibatasi. Akhirnya harus ke rumah sakit dengan biaya yang mahal. Sementara ada faktor ekonomi kan karena pandemi,” ujar Yayah.
 
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan