Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa memaknai momen Hari Kartini 2020 di tengah pandemi korona (covid-19). Khofifah menerangkan peran perempuan selama masa darurat covid-19 sangat diuji di semua lini dan bidang kehidupan.
Tidak hanya di sektor domestik rumah tangga, Tapi juga pendidikan, ekonomi, serta kesehatan dengan menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19. Khofifah menerangkan berdasarkan data dirilis Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), mayoritas perawat yang meninggal akibat korona adalah perempuan.
"Jadi tahun ini bukan lagi berbicara tentang kesetaraan, tapi signifikansi peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 21 April 2020.
Di sektor domestik rumah tangga, lanjut Khofifah, perempuan diharuskan ikut turut menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga. Yakni dengan memastikan kebutuhan asupan gizi setiap anggota keluarga.
Belum lagi, diharuskan menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anak selama masa belajar di rumah. Dalam hal ekonomi keluarga, tambah dia, perempuan harus mampu mengelola keuangan agar bisa memenuhi kebutuhan selama masa darurat.
Khofifah menekankan tidak ada pilihan lain bagi perempuan selama masa pandemi covid-19, selain tetap berdiri tangguh dengan seluruh peran yang diemban.
"Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK, sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan," kata Gubernur perempuan pertama Jatim itu.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini:https://www.medcom.id/corona
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa memaknai momen Hari Kartini 2020 di tengah pandemi korona (covid-19). Khofifah menerangkan peran perempuan selama masa darurat covid-19 sangat diuji di semua lini dan bidang kehidupan.
Tidak hanya di sektor domestik rumah tangga, Tapi juga pendidikan, ekonomi, serta kesehatan dengan menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19. Khofifah menerangkan berdasarkan data dirilis Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), mayoritas perawat yang meninggal akibat korona adalah perempuan.
"Jadi tahun ini bukan lagi berbicara tentang kesetaraan, tapi signifikansi peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 21 April 2020.
Di sektor domestik rumah tangga, lanjut Khofifah, perempuan diharuskan ikut turut menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga. Yakni dengan memastikan kebutuhan asupan gizi setiap anggota keluarga.
Belum lagi, diharuskan menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anak selama masa belajar di rumah. Dalam hal ekonomi keluarga, tambah dia, perempuan harus mampu mengelola keuangan agar bisa memenuhi kebutuhan selama masa darurat.
Khofifah menekankan tidak ada pilihan lain bagi perempuan selama masa pandemi covid-19, selain tetap berdiri tangguh dengan seluruh peran yang diemban.
"Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK, sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan," kata Gubernur perempuan pertama Jatim itu.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini:https://www.medcom.id/corona Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)