Pablo Benua dalam video diunggah YouTube Al-Zaytun Official
Pablo Benua dalam video diunggah YouTube Al-Zaytun Official

Ratusan Rekening Panji Gumilang Diblokir, YouTuber Pablo Benua Siap Biaya Operasional Ponpes Al Zaytun

M Rodhi Aulia • 20 Juli 2023 16:25
Jakarta: Ratusan rekening milik Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pemblokiran rekening lantaran Panji diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
 
YouTuber Pablo Benua ikut menyikapi pemblokiran tersebut. Ia menilai pemblokiran dapat mengganggu operasional Ponpes Al Zaytun.
 
"Sudah banyak mendengarkan isu bahwa rekening Syekh Panji Gumilang dan rekening Al Zaytun katanya diblokir. Syekh bilang jangan takut, dan saya juga sampaikan ke teman-teman jangan takut," kata Pablo Benua dalam video diunggah YouTube Al-Zaytun Official dan dikutip, Kamis, 20 Juli 2023.

Pablo mengaku siap membantu Ponpes Al Zaytun. Ia tidak segan-segan akan menggelontorkan banyak duit untuk operasional Al Zaytun.
 
"Kalau Al Zaytun kekurangan (dana) operasional, minta sama saya, saya kasih. Demi pendidikan di Indonesia," ujarnya.
 
Baca juga: Panji Gumilang Ungkap Sumber Dana Pembangunan dan Operasional Ponpes Al Zaytun, per Tahun Butuh Rp120 Miliar
 
Sebelumnya, Panji Gumilang mengatakan Ponpes Al Zaytun membutuhkan Rp120 miliar per tahun. Dana dari Kementerian Agama dan iuran santri tidak cukup membiayai keseluruhan operasional ponpes.
 
"Ponpes Al Zaytun menerima dana BOS dari Kementerian Agama relatif banyak lantaran memiliki total santri lebih dari 5 ribu orang. Per tahun rata-rata dapat dana dari negara sekitar Rp4 miliar.
 
"Kami sudah menerima Rp55 miliar selama 15 tahun. Kalau kita tidak pandai-pandai, mengandalkan BOS terus (2,74 persen dari total kebutuhan), bangkrut. Keperluan setahun hampir Rp120 miliar" ujar Panji Gumilang.
 
Panji Gumilang menegaskan dana BOS Rp4 miliar dan penerimaan santri baru setiap tahun Rp39 miliar tidak bisa menutup semua dana operasional. Ia mengklaim mencari dana dengan berbagai terobosan ekonomi.
 
"Itulah ekonomi. Mencari ikan, menanam padi, dan lain-lain. Kalau orang mengkalkulasi, memang pikirannya kecil. Jangan nanam sehektar, kalau memberikan dana untuk pendidikan, nanam 800 ha, kalau ada gagalnya, separuh dapat," ujarnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan