Jakarta: Sebanyak tujuh ilmuwan dari Universitas Diponegoro (Undip) masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia Tahun 2024 versi Universitas Stanford. Daftar ini diambil dari Database Penulis di seluruh bidang Ilmu Pengetahuan yang disusun oleh Elsevier, berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.
Prestasi ini sangat membanggakan bagi Undip. Sekaligus menunjukkan kualitas riset di Indonesia memiliki daya saing global. Yuk kita kenalandengan tujuh ilmuwan Undip yang masuk dalam daftar dikutip dari laman undip.ac.id:
1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Peringkat: 57.173)
Asal Fakultas: Fakultas Peternakan dan Pertanian
Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
Sugiharto dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.
2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU (Peringkat: 58.005)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Bioproses, Energi
Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.
3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.790)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Polimer
Ahli di bidang membran dan polimer ini merupakan Guru Besar di Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Dia juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Undip.
Heru Susanto menyelesaikan dan meraih gelar sarjana di Universitas Diponegoro pada tahun 1997 dan melanjutkan pendidikan magister di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada tahun 2001. Sedangkan, gelar doktornya diperolehnya dari University of Duisburg Essen pada tahun 2007.
4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 144.634)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Tribology, Engineering Design
Guru Besar tetap di Universitas Diponegoro ini menyelesaikan pendidikan sarjana sampai pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada Tahun 1999 untuk Sarjana Teknik (ST) dan pada Tahun 2001 untuk Magister Teknik (MT).
Kemudian, dia melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor (Dr) pada Tahun 2006 dari Twente University, Netherland. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi di antaranya Mekanika Kekuatan Bahan, Mekanika Kontak, dan Tribologi. Saat ini sedang melakukan riset tentang Bio-Tribology.
5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D (Peringkat: 162.212)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Pemisahan Gas
Kusworo merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang Teknologi Membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. Dia adalah seorang Editor untuk The International Journal Of Science and Engineering, Jurnal Internasional untuk Sumber Daya limbah dan Teknologi limbah.
6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Andri juga meneliti tentang perkebunan/pengolahan limbah industri dan perkotaan/pemodelan sistem teknik Kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dll) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.
7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis
Achmad Widodo menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Mesin Undip dengan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) pada Tahun 1998. Gelar Magister Teknik (MT) diperoleh dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Tahun 2000.
Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr. Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan pada Tahun 2007. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi di antaranya Matematika Teknik, Analisa Teknik, Getaran Mekanik, Kinematika dan Dinamika, dan Prinsip Optimasi. Saat ini sedang meneliti tentang machine learning system for machine fault diagnosis and prognosis.
Setiap tahun, Universitas Stanford, bekerja sama dengan Elsevier, menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia. Peringkat ini didasarkan pada ‘indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu.
Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global. Peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.
Jakarta: Sebanyak tujuh ilmuwan dari Universitas Diponegoro (
Undip) masuk dalam daftar 2%
Ilmuwan Teratas Dunia Tahun 2024 versi Universitas Stanford. Daftar ini diambil dari Database Penulis di seluruh bidang Ilmu Pengetahuan yang disusun oleh Elsevier, berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.
Prestasi ini sangat membanggakan bagi Undip. Sekaligus menunjukkan kualitas riset di Indonesia memiliki daya saing global. Yuk kita kenalandengan tujuh ilmuwan Undip yang masuk dalam daftar dikutip dari laman
undip.ac.id:
1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Peringkat: 57.173)
Asal Fakultas: Fakultas Peternakan dan Pertanian
Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
Sugiharto dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.
2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU (Peringkat: 58.005)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Bioproses, Energi
Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.
3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.790)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Polimer
Ahli di bidang membran dan polimer ini merupakan Guru Besar di Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Dia juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Undip.
Heru Susanto menyelesaikan dan meraih gelar sarjana di Universitas Diponegoro pada tahun 1997 dan melanjutkan pendidikan magister di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada tahun 2001. Sedangkan, gelar doktornya diperolehnya dari University of Duisburg Essen pada tahun 2007.
4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 144.634)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Tribology, Engineering Design
Guru Besar tetap di Universitas Diponegoro ini menyelesaikan pendidikan sarjana sampai pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada Tahun 1999 untuk Sarjana Teknik (ST) dan pada Tahun 2001 untuk Magister Teknik (MT).
Kemudian, dia melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor (Dr) pada Tahun 2006 dari Twente University, Netherland. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi di antaranya Mekanika Kekuatan Bahan, Mekanika Kontak, dan Tribologi. Saat ini sedang melakukan riset tentang Bio-Tribology.
5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D (Peringkat: 162.212)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Membran, Pemisahan Gas
Kusworo merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang Teknologi Membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. Dia adalah seorang Editor untuk The International Journal Of Science and Engineering, Jurnal Internasional untuk Sumber Daya limbah dan Teknologi limbah.
6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Andri juga meneliti tentang perkebunan/pengolahan limbah industri dan perkotaan/pemodelan sistem teknik Kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dll) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.
7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283)
Asal Fakultas: Fakultas Teknik
Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis
Achmad Widodo menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Mesin Undip dengan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) pada Tahun 1998. Gelar Magister Teknik (MT) diperoleh dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Tahun 2000.
Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr. Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan pada Tahun 2007. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi di antaranya Matematika Teknik, Analisa Teknik, Getaran Mekanik, Kinematika dan Dinamika, dan Prinsip Optimasi. Saat ini sedang meneliti tentang
machine learning system for machine fault diagnosis and prognosis.
Setiap tahun, Universitas Stanford, bekerja sama dengan Elsevier, menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia. Peringkat ini didasarkan pada ‘indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu.
Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global. Peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)