Dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), Mohamad Endy Julianto. DOK Undip
Dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), Mohamad Endy Julianto. DOK Undip

Dosen SV Undip Raih 6 Paten Granted Teliti Kemopreventif Kanker dari Bahan Alam

Renatha Swasty • 14 Juni 2024 13:15
Jakarta: Dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), Mohamad Endy Julianto, dan tim tengah mengembangkan kemopreventif kanker dari bahan-bahan alam. Penelitian itu berhasil mengantongi enam paten granted, lima hak cipta, dan enam publikasi internasional bereputasi dalam kurun waktu 1 semester atau 6 bulan.
 
Perolehan Paten Granted itu, yakni:
  1. No IDS000007201 (Proses Inaktivasi Enzimatis untuk Pembuatan Teh Hijau menggunakan Steamer Pendispersi Silinder)
  2. No IDS000007235 (Metode Pembuatan Hesperidin dari Kulit Jeruk Nipis melalui Ekstraksi Termokimia Gelombang Mikro)
  3. No IDS000007413 (Metode Pembuatan Citrulline dari Kulit Semangka melalui Ekstraksi Gelombang Mikro)
  4. No IDS000007821 (Ekstraksi Reaktif Gingerol menjadi Shogaol Jahe dengan menggunakan Air Subkritis)
  5. No IDS000007561 dengan invensi Metode Ekstraksi Gaultherin dari Gandapura Disertai Sinar Ultra Violet
  6. No IDS000007969.
“Bahkan untuk paten dengan no IDS000007201 saat ini sedang diujicobakan di industri Teh Hijau Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Pasir Sarongge dan kajian segmentasi pasar. Bidang kajian dan inovasi yang dihasilkannya berupa pengembangan proses,” beber Endy dikutip dari laman undip.ac.id, Jumat, 14 Juni 2024.
 
Endy menjelaskan sampai saat ini ia dan tim menggandeng industri mitra mengembangkan produk untuk kemopreventif kanker dari perpaduan bahan-bahan alam. Bahan-bahan tersebut meliputi senyawa bioaktif shogaol jahe, linamarin dari daun singkong, gaultherin dari gandapura, hesperidin kulit jeruk nipis dan epigalokatekin galat (EGCG) teh hijau.

"Senyawa-senyawa bioaktif tersebut terenkapsulasi dalam membrane cair emulsi nano liposom, sehingga ketika menggunakan obat ini bisa sampai ke target yang dituju,” papar dia.
 
Endy mengungkapkan pengembangan produk ini didorong keprihatinannya terhadap biaya kemoterapi yang sangat mahal dan harus ditanggung penderita kanker di Indonesia. Selain itu, bahan baku yang dipakai pada proses penanganan pasien kanker 90 persen masih harus diimpor.
 
"Sehingga bersama para tim pakar yakni Prof. Dr. Ari Yuniastuti, S.Pt, M.Kes; Dr. Eng Vita Paramita, S.T., M.M., M.Eng; Prof. Dr. Eflita Yohana, M.T, Ph.D; Dr. Hermawan Dwi Ariyanto, ST, M.Sc, Ph.D, dan Dr. Indah Hartati, S.T., M.T. berupaya untuk mengembangkan produk inovatif antikanker,” jelas Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) itu.
 
Pemilik total publikasi 71 paper internasional bereputasi terindeks Scopus itu mengungkapkan persoalan krusial menyiapkan bahan baku berupa senyawa bioaktif linamarin dan gaultherin. Kesulitan terletak dalam mengekstrak, sebab enzim linamarase dan gaultherase dalam sitoplasma daun mulai aktif ketika membran tonoplas terkoyak.
 
Oleh karenanya, teknik ekstraksi dan inaktivasi enzimatis secara simultan dapat merujuk dari paten tim peneliti dengan no IDS000006687 dan IDS000007561. Sedangkan, senyawa bioaktif shogaol dapat diperoleh dari dehidrasi gingerol jahe melalui air subkritis yang dapat dirujuk dari Paten no IDS000007821.
 
Ia memaparkan untuk komersialisasi obat kanker, aspek terpenting yang harus dilalui, yakni uji praklinis dan klinis produk nano, pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan unit proses di industri mitra, penyusunan dokumen hasil pengujian skala produksi, dokumen standarisasi serta sertifikasi, dokumen alih teknologi dan audit teknologi.
 
Direktur Utama PT Naturindo Fresh Kulon Progo Teguh Adhi Nugroho menyambut baik inisiasi kerja sama antara Tim Vokasi Undip dengan PT Naturindo Fresh Kulon Progo, yang pernah mendapat penghargaan Kalpataru di tingkat provinsi dalam pengelolaan budidaya tanaman herbal.
 
PT Naturindo Fresh membudidayakan lebih dari 182 jenis tanaman herbal dengan memberdayakan masyarakat sekitar dan memberikan pelatihan untuk menggembangkan SDM dari berbagai latar pendidikan.
 
“Semoga dalam waktu dekat bisa segera komersialisasi produk di industri mitra melalui riset komersial dan dari hasil riset ini nantinya bisa bermaanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang sembuh dari penyakit kanker,” kata Endy.
 
Baca juga: Dosen Unair Daftarkan Hak Paten Tepung Mangrove

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan