Ilustrasi mangrove. DOK Unair
Ilustrasi mangrove. DOK Unair

Dosen Unair Daftarkan Hak Paten Tepung Mangrove

Renatha Swasty • 24 Februari 2023 17:33
Jakarta: Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Unair) Sapto Andriyono terdorong mempatenkan sekecil apa pun ide penelitian. Hal ini lantaran saat dia ingin mematenkan temuan ikan di Indonesia sudah dipatenkan oleh China lantaran peraian Tanah Air mirip dengan beberapa perairan negara tetangga seperti Laut China Selatan.
 
“Kalau kita tidak gerak cepat bisa jadi sumber daya kita dalam tanda kutip dicuri kemudian mereka daftarkan patennya atau mungkin mendapatkan DNA-nya untuk keperluan mereka,” kata Sapto dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 24 Februari 2023.
 
Sapto tengah mendaftar dua paten, yakni Metode Pembuatan Tepung Mangrove Jenis Sonneratia Caseolaris dan Tepung Mangrove Jenis Sonneratia Caseolaris. Sapto berkolaborasi dengan petani mangrove di Wonorejo, Surabaya dalam penelitian itu.

Dia mengungkapkan paten bertujuan melindungi ide masyarakat. Sapto menyebut dengan kolaborasi, FPK Unair membantu dengan fasilitas yang ada melakukan penelitian ilmiah untuk hasilnya diimplementasi oleh masyarakat.
 
“Jadi, kita memperbaiki performanya. Kalau di skripsi, kan perlu ada perlakuan yang jelas. Ada parameter-parameter yang jelas,” ucap dia.
 
Sapto juga berharap penelitian itu dapat mengalihkan stigma masyarakat pohon mangrove hanya menghasilkan kayu. Tepung mangrove diproduksi secara lestari dengan memanen buah yang didapatkan tanpa menebang pohon.
 
“Bukan untuk mengeksploitasi besar-besaran, tetapi justru memberikan alternatif bahwa selain memiliki nilai ekonomi di sisi lain ada nilai ekologi, untuk melindungi pantai dan lain sebagainya, itu tetap terjaga,” kata dia.
 
Sapto menjelaskan tepung mangrove dapat bermanfaat menjadi beberapa makanan, seperti jenang, brownies, dan kue. Namun, masih untuk kalangan terbatas dan bersifat pesanan.
 
“Selama ini masih tahap penelitian, belum bisa produksi massal. Kendalanya buah itu musiman dan pemanfaatan utama masih ke sirup,” ucap dia.
 
Sapto berharap temuan tersebut dapat menambah nilai wisata mangrove. Selain menikmati pemandangan mangrove, pengunjung dapat belajar jenis pohon mangrove dan ragam manfaat lainnya.
 
“Jadi, biasanya anak-anak sekolah itu datang ke petani tadi untuk belajar. Mungkin tidak dalam jumlah besar, tetapi setidaknya ada upaya dari sekolah baik datang atau mengundang ke sekolah. Jadi, fleksibel sih, seperti penyuluhan bahwa mangrove itu beragam dan dapat bermanfaat,” kata dia.
 
Baca juga: Gummy Vitamin C dari Gelatin Kambing Inovasi Dosen UIN Jakarta Dapat Hak Paten

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan