Ketua Umum Dewan Pers Azyumardi Azra. MI/Arya Manggala
Ketua Umum Dewan Pers Azyumardi Azra. MI/Arya Manggala

Perkuat Peran Pers Hadapi Digitalisasi, Dewan Pers Sambangi Media Group

Faustinus Nua • 20 Juni 2022 13:30
Jakarta: Pimpinan baru Dewan Pers mengunjungi Kantor Media Group di Kedoya, Jakarta Barat. Dalam lawatan tersebut, Dewan Pers mengajak Media Group yang terdiri dari Media Indonesia, Metro TV, dan Medcom.id memperkuat peran pers dalam menghadapi isu-isu aktual.
 
Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra, mengungkapkan ada dua isu utama yang menjadi tantangan insan pers dan lembaga medianya. Kedua isu tersebut adalah digitalisasi yang telah mengubah pola lama dan isu menjelang tahun politik 2024.
 
"Media kita saat ini di tengah serbuan digitalisasi yang menyebabkan perubahan-perubahan, tidak hanya tingkat nasional tapi juga lokal. Selain itu, media asing pun hadir hingga platform digital yang merambah pasarannya di kita," ujar Azyumardi saat bertemu pimpinan Media Grup, Senin, 20 Juni 2022.

Menurut Azyumardi, media konvensional tengah terdesak di era disrupsi teknologi. Banyak media abal-abal memberi informasi yang tidak bertanggung jawab. Platform digital pun makin marak dan menjadi konsumsi publik tanpa ada regulasi mengaturnya.
 
Dia menilai media konvensional harus merespons cepat tantangan itu. Perlu terobosan dan inovasi untuk bisa bertahan, sekaligus berkembang menghadapi derasnya arus digitalisasi.
 
Dewan Pers juga ingin Media Group dan insan pers nasional memperkuat perannya menjelang tahun politik. Mengingat, isu-isu politik terus meningkat hingga 2024.
 
"Di tahun-tahun politik, pers lebih berperan menjaga keutuhan bangsa karena era politik bisa menimbulkan kegaduhan, perpecahan di masyarakat. Untuk itu, diksi yang digunakan tidak memecah belah, kita ingin hal itu tidak digunakan di media mainstream kita," kata dia.
 
Dewan Pers juga meminta media massa memainkan peran lebih besar lagi untuk kekuatan check and balance. "Karena kita tahu kekuatan check and balance dari kampus dan masyarakat sipil juga berkurang. Sehingga perkembangan politik bisa lebih sehat, lebih terkonsolidasi," ujar dia.
 
Baca: Bawaslu dan Media Group Kerja Bareng Bangun Literasi Digital pada Pemilu 2024
 
Sementara itu, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers, Ninik Rahayu, menyampaikan isu lain yang menjadi perhatian Dewan Pers. Saat ini pihaknya tengah membahas isu gender sensitive journalism.
 
"Kita punya harapan besar lembaga pers mulai membuat pedoman-pedoman penanganan, pencegahan kekerasan terhadap perempuan karena kita juga sudah mengesahkan UU TPKS," terang mantan komisioner Komnas Perempuan itu.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan