Jakarta: Muncul istilah baru varian Delmicron yang menjadi perbicangan masyarakat dunia. Tidak sedikit laporan yang mengeklaim Delmicron sebagai varian baru kombinasi varian Delta dan varian Omicron.
Melansir Deccan Herald, Minggu, 26 Desember 2021, Delmicron bukanlah varian baru dari virus covid-19. Delmicron merupakan sebutan fenomena melonjaknya kasus infeksi akibat varian Delta dan Omicron.
Istilah Delmicron pertama kali diutarakan oleh anggota Gugus Tugas Covid-19 di Maharashtra, India, Dr Shashank Joshi dalam debat News18. Menurutnya, Delmicron telah menyebabkan lonjakan kasus covid-19 di seluruh Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS, telah menyebabkan tsunami kecil kasus," kata Shashank dikutip dari Business Today India, Minggu, 26 Desember 2021.
Shashank menjelaskan istilah Delmicron itu disebut ketika varian Delta dan Omicron ditemukan pada pasien covid-19 yang sama. Kedua varian ini juga menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak sembarangan memberi nama varian virus. WHO biasanya memberi nama varian virus korona dengan urutan abjad huruf Yunani, seperti Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.
Baca: Vaksin Nusantara Disebut Efektif Hadapi Omicron
Penjelasan IDI
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban juga menekankan bahwa Delmicron bukan varian baru dari covid-19. Delmicron hanya sebuah istilah.
"Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi dimana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73 persen dari total kasus baru," cuit Zubairi dikutip dari Twitter @ProfesorZubairi.
Gejala Delmicron
Delmicron atau gabungan kasus infeksi Delta dan Omicron memiliki sejumlah gejala yang perlu diketahui, seperti:
1. Demam melebihi 37,3 derajat celcius
2. Batuk terus menerus
3. Berkurang atau hilangnya indra penciuman atau perasa
4. Sakit kepala
5. Pilek
6. Sakit tenggorokan
7. Kelelahan
Varian Delta mendominasi dunia dari pertengahan April hingga pertengahan Juni 2021. Varian ini juga bertanggung jawab atas gelombang kedua virus korona yang merenggut jutaan nyawa.
Strain virus ini juga menyebabkan gejala yang parah dan meningkatkan risiko rawat inap pasien covid-19. Ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.
Sedangkan, varian Omicron diyakini menyebabkan gejala lebih ringan. Meski cepat menular, Omicron tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah. Para ahli menyebut varian Omicron dapat melawan vaksinasi covid-19.
Baca: Menkes: Pandemi Covid 19 Berakhir pada 2022
Jakarta: Muncul istilah baru
varian Delmicron yang menjadi perbicangan masyarakat dunia. Tidak sedikit laporan yang mengeklaim Delmicron sebagai varian baru kombinasi
varian Delta dan varian Omicron.
Melansir
Deccan Herald, Minggu, 26 Desember 2021, Delmicron bukanlah varian baru dari virus covid-19. Delmicron merupakan sebutan fenomena melonjaknya kasus infeksi akibat varian Delta dan Omicron.
Istilah Delmicron pertama kali diutarakan oleh anggota Gugus Tugas Covid-19 di Maharashtra, India, Dr Shashank Joshi dalam debat News18. Menurutnya, Delmicron telah menyebabkan lonjakan kasus covid-19 di seluruh Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS, telah menyebabkan tsunami kecil kasus," kata Shashank dikutip dari
Business Today India, Minggu, 26 Desember 2021.
Shashank menjelaskan istilah Delmicron itu disebut ketika varian Delta dan
Omicron ditemukan pada pasien covid-19 yang sama. Kedua varian ini juga menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak sembarangan memberi nama varian virus. WHO biasanya memberi nama varian virus korona dengan urutan abjad huruf Yunani, seperti Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.
Baca:
Vaksin Nusantara Disebut Efektif Hadapi Omicron
Penjelasan IDI
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban juga menekankan bahwa Delmicron bukan varian baru dari covid-19. Delmicron hanya sebuah istilah.
"Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi dimana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu,
kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73 persen dari total kasus baru," cuit Zubairi dikutip dari Twitter
@ProfesorZubairi.
Gejala Delmicron
Delmicron atau gabungan kasus infeksi Delta dan Omicron memiliki sejumlah gejala yang perlu diketahui, seperti:
1. Demam melebihi 37,3 derajat celcius
2. Batuk terus menerus
3. Berkurang atau hilangnya indra penciuman atau perasa
4. Sakit kepala
5. Pilek
6. Sakit tenggorokan
7. Kelelahan
Varian Delta mendominasi dunia dari pertengahan April hingga pertengahan Juni 2021. Varian ini juga bertanggung jawab atas gelombang kedua virus korona yang merenggut jutaan nyawa.
Strain virus ini juga menyebabkan gejala yang parah dan meningkatkan risiko rawat inap pasien covid-19. Ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.
Sedangkan, varian Omicron diyakini menyebabkan gejala lebih ringan. Meski cepat menular, Omicron tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah. Para ahli menyebut varian Omicron dapat melawan
vaksinasi covid-19.
Baca:
Menkes: Pandemi Covid 19 Berakhir pada 2022 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIN)