Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen memperkuat sistem kesehatan nasional. Dia mengajak perusahaan Inggris Profactor Farma berkolaborasi dengan Bio Farma.
"Sebagai tuan rumah G-20, salah satu fokus utama Indonesia adalah menitikberatkan pada sektor kesehatan. Penekanan kerja sama ini adalah bentuk penguatan sistem pelayanan kesehatan bagi publik," kata Erick melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Oktober 2022.
Hal itu diungkap saat kunjungan kerja Erick ke Inggris hari ini. Menurut dia, perlu kerja sama supaya Indonesia tak gagap jika nanti menghadapi pandemi lain.
Erick mengatakan Bio Farma sebagai salah satu perusahaan farmasi di Asia Tenggara mampu mengemban komitmen tersebut. Terlebih, BUMN itu mampu menghasilkan 14 jenis vaksin dengan kapasitas produksi hingga 3,5 miliar dosis.
"Indonesia sebagai bagian dari ekosistem pelayanan kesehatan terutama vaksin lewat Bio Farma. Sebagai presidensi G-20, Indonesia memiliki kewajiban untuk terlibat aktif dalam membantu banyak negara, terutama yang membutuhkan suplai vaksin," ujar Erick.
Erick berharap kerja sama dengan Profactor Pharma memaksimalkan kinerja Bio Farma. Sehingga, dapat menghasilkan produk farmasi berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.
"Sebagai perusahaan farmasi kelas dunia, tugas Bio Farma untuk terus berinovasi guna meningkatkan kualitasnya. Kebutuhan farmasi yang disuplai Biofarma sudah bukan sekadar kebutuhan nasional melainkan global," kata Erick.
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir berkomitmen memperkuat
sistem kesehatan nasional. Dia mengajak perusahaan Inggris Profactor Farma berkolaborasi dengan Bio Farma.
"Sebagai tuan rumah G-20, salah satu fokus utama Indonesia adalah menitikberatkan pada sektor kesehatan. Penekanan kerja sama ini adalah bentuk penguatan sistem pelayanan kesehatan bagi publik," kata Erick melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Oktober 2022.
Hal itu diungkap saat kunjungan kerja Erick ke Inggris hari ini. Menurut dia, perlu kerja sama supaya Indonesia tak gagap jika nanti menghadapi
pandemi lain.
Erick mengatakan Bio Farma sebagai salah satu perusahaan farmasi di Asia Tenggara mampu mengemban komitmen tersebut. Terlebih, BUMN itu mampu menghasilkan 14 jenis vaksin dengan kapasitas produksi hingga 3,5 miliar dosis.
"Indonesia sebagai bagian dari ekosistem pelayanan kesehatan terutama vaksin lewat Bio Farma. Sebagai presidensi G-20, Indonesia memiliki kewajiban untuk terlibat aktif dalam membantu banyak negara, terutama yang membutuhkan suplai vaksin," ujar Erick.
Erick berharap kerja sama dengan Profactor Pharma memaksimalkan kinerja Bio Farma. Sehingga, dapat menghasilkan produk farmasi berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.
"Sebagai perusahaan farmasi kelas dunia, tugas Bio Farma untuk terus berinovasi guna meningkatkan kualitasnya. Kebutuhan farmasi yang disuplai Biofarma sudah bukan sekadar kebutuhan nasional melainkan global," kata Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)