Jakarta: Sejumlah tokoh nasional berdatangan ke rumah duka almarhum mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Presiden Soeharto, Daoed Joesoef. Salah satunya Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Fadli Zon mengaku mengenal sosok almarhum sejak sepuluh tahun lalu. Sosok Daoed, kata Fadli, adalah pribadi yang menginspirasi juga multitalenta.
"Saya mengenal 10 tahun yang lalu. Melihat beliau sosok yang multidimensi, pemikir, seniman, budayawan visioner, penulis yang prolifik (subur) dan aktif. Saya dulu sering dialog dengan Daoed Joesoef termasuk pengalaman hidup beliau cukup panjang lebar," kata Fadli di Jalan Bangka VII Nomor 14, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca juga: Mendikbud Era Orde Baru Daoed Joesoef Tutup Usia
Fadli mengatakan sempat mendapat kenang-kenangan berupa mesin tik dan kacamata dari almarhum. Hadiah itu kini tersimpan rapi di perpustakaan pribadi Fadli Zon.
"Pernah dapat kenangan mesin tik beliau dan kacamatanya karena saya koleksi kacamata, itu di perpus saya sekarang," kata politikus Gerindra itu.
Menurut Fadli, sosok almarhum memiliki peran penting terkait kehidupan kampus di zaman Orde Baru. Terlepas kata dia, tentang kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) yang menuai kontroversi.
"Saya kira dulu banyak pencapaian tentu juga ada kontroversi mengenai NKK/BKK. Kebijakan pada saat itu adalah masa-masa politik yang cukup dinamis," ujar Fadli.
Baca juga: Wapres JK Melayat ke Rumah Daoed Joesoef
Ia melanjutkan, "Normalisasi kehidupan kampus pada masa itu Pak Daoed Joesoef yang melarang politik masuk kampus memang cukup berdampak pada gerakan mahasiswa itu saya kira orang bisa melihatnya pro dan kontra."
Selain Fadli, sejumlah tokoh juga turut hadir di antaranya Menteri Desa PDT Eko Putro Sandjodjo, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden SBY Meutia Hatta, tokoh pendidikan Arief Rahman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga: Pelajar Gelar Pengajian Peringati Almarhum Daoed Joesoef
Jakarta: Sejumlah tokoh nasional berdatangan ke rumah duka almarhum mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Presiden Soeharto, Daoed Joesoef. Salah satunya Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Fadli Zon mengaku mengenal sosok almarhum sejak sepuluh tahun lalu. Sosok Daoed, kata Fadli, adalah pribadi yang menginspirasi juga multitalenta.
"Saya mengenal 10 tahun yang lalu. Melihat beliau sosok yang multidimensi, pemikir, seniman, budayawan visioner, penulis yang prolifik (subur) dan aktif. Saya dulu sering dialog dengan Daoed Joesoef termasuk pengalaman hidup beliau cukup panjang lebar," kata Fadli di Jalan Bangka VII Nomor 14, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca juga: Mendikbud Era Orde Baru Daoed Joesoef Tutup Usia
Fadli mengatakan sempat mendapat kenang-kenangan berupa mesin tik dan kacamata dari almarhum. Hadiah itu kini tersimpan rapi di perpustakaan pribadi Fadli Zon.
"Pernah dapat kenangan mesin tik beliau dan kacamatanya karena saya koleksi kacamata, itu di perpus saya sekarang," kata politikus Gerindra itu.
Menurut Fadli, sosok almarhum memiliki peran penting terkait kehidupan kampus di zaman Orde Baru. Terlepas kata dia, tentang kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) yang menuai kontroversi.
"Saya kira dulu banyak pencapaian tentu juga ada kontroversi mengenai NKK/BKK. Kebijakan pada saat itu adalah masa-masa politik yang cukup dinamis," ujar Fadli.
Baca juga: Wapres JK Melayat ke Rumah Daoed Joesoef
Ia melanjutkan, "Normalisasi kehidupan kampus pada masa itu Pak Daoed Joesoef yang melarang politik masuk kampus memang cukup berdampak pada gerakan mahasiswa itu saya kira orang bisa melihatnya pro dan kontra."
Selain Fadli, sejumlah tokoh juga turut hadir di antaranya Menteri Desa PDT Eko Putro Sandjodjo, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden SBY Meutia Hatta, tokoh pendidikan Arief Rahman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga: Pelajar Gelar Pengajian Peringati Almarhum Daoed Joesoef Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)