Hal ini lantaran petugas vaksinasi di Indonesia dan titik-titik vaksinasi seperti puskesmas masih terbatas.
Ia mengatakan, terdapat 3.200 kasus campak di Indonesia sepanjang 2022. Angka ini naik signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya berada di kisaran 100-200 kasus.
"Kalo ditanya kenapa, karena kemarin kita (pemerintah) sibuk semua vaksinasi Covid-19, vaksinasi yang lain ketinggalan. Ya karenakan orang yang vaksinasikan orangnya itu-itu saja, puskesmasnya itu-itu saja," ujar Menkes Budi Gunadi, dikutip dalam Program Metro Pagi Primetime, Metro TV, Jumat, 27 Januari 2023.
Baca: Makin Merebak, Wagub Sultra Imbau Warga Waspada Virus Campak |
Menkes menjelaskan, pihaknya sudah mulai mengejar pemulihan vaksinasi umum seperti campak melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) serta Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Nah, kita sudah terkendali Juli, baru kita kejar tuh Juli-Agustus yang ada Program BIAN sama BIAS. Jadi campak itu memang naiknya tinggi, tapi mulai bulan September-Oktober sudah mulai turun lagi," katanya.
(Sri Dewi Larasati)