Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf - Medcom.id/Achmad Zulfikar Fazli.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf - Medcom.id/Achmad Zulfikar Fazli.

Yahya Cholil bakal Lebih Hati-hati Bicara

Achmad Zulfikar Fazli • 31 Mei 2018 16:54
Jakarta: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf tak mau asal berbicara tentang negara. Ia akan lebih berhati-hati karena bertugas memberi pertimbangan kepada Presiden Joko Widodo. 
 
"Mungkin tidak seperti sebelumnya, saya lebih berhati-hati bicara tentang negara dan pemerintahan karena sekarang nasihat saya menjadi haknya presiden," kata Yahya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
 
Menurut dia, menjadi Wantimpres merupakan kewajibannya untuk menerima permintaan Jokowi. Ia mengaku akan berusaha memenuhi harapan maupun tugas yang dibebankan dengan mengikuti tata cara maupun etika semestinya. 

"Bahwa apabila ada gagasan-gagasan yang sungguh-sungguh strategis untuk negara, tentu harus secara langsung dengan mengikuti tatanan tertentu disampaikan kepada Presiden," ujar dia.
 
Yahya menjadi Wantimpres menggantikan posisi Hasyim Muzadi. Hasyim yang juga berasal dari Nahdlatul Ulama wafat pada 16 Maret 2018.
 
Dengan begitu, posisi Wantimpres kini lengkap sembilan orang. Mereka terdiri dari Sri Adiningsih, Sidarto Danusubroto, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, Suharso Monoarfa, Jan Darmadi, Abdul Malik Fadjar, Subagyo Hadi Siswoyo, dan Yahya Cholil Staquf.
 
(Baca juga: Jokowi Angkat Yahya Cholil Staquf Jadi Wantimpres)
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan