Presiden Joko Widodo melantik Yahya Cholil Staquf menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Foto: Medcom.id/Achmad Zulfikar Fazli
Presiden Joko Widodo melantik Yahya Cholil Staquf menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Foto: Medcom.id/Achmad Zulfikar Fazli

Jokowi Angkat Yahya Cholil Staquf Jadi Wantimpres

Achmad Zulfikar Fazli • 31 Mei 2018 13:58
Jakarta: Presiden Joko Widodo melantik Yahya Cholil Staquf menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu akan menggantikan posisi Hasyim Muzadi yang wafat.
 
Pelantikan Yahya berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018, sekitar pukul 13.30 WIB. Prosesi ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan pembacaan petikan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 84p/2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Wantimpres.
 
Presiden Joko Widodo kemudian membimbing Yahya mengambil sumpah jabatan sebagai Wantimpres.
 
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bhakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Yahya dalam sumpah jabatan.
 
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjujung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," lanjut dia.
 
Baca: Jokowi Lantik Juru Bicara Gus Dur Jadi Wantimpres Siang Ini

Prosesi ini diakhiri dengan penandatanganan berkas berita acara pelantikan dan pemberian ucapan selamat dari Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para pejabat yang hadir.
 
Sejumlah pejabat yang hadir dalam pelantikan ini antara lain Wantimpres Agum Gumelar, Sidarto Danusubroto, Kepala Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, serta Menko Polhukam Wiranto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan